Awalnya Dapat Penolakan, Kini Feel Koplo Sukses Merajai Dangdut Kelas Atas
Dangdut selama ini sering dikaitkan dengan citra musik akar rumput. Pertentangan antara Rhoma Irama dan Benny Soebardja pada era 1970-an bahkan mempertegas pandangan tersebut.
Namun, Feel Koplo datang sebagai agen perubahan, menghapus sekat-sekat pemisah dan membuat dangdut dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk kelas menengah hingga atas.
Tidak hanya sekadar membawa dangdut ke kelab malam papan atas, Feel Koplo juga berhasil menghadirkan musik dangdut di kota Yogyakarta, di mana mereka diundang untuk tampil di salah satu restoran dan kelab malam terkenal.
"Owner-nya (membuat aturan) lagu indonesia saja nggak boleh nge-play di situ. si owner-nya bilang cobain deh, berani lah Feel Koplo cobain," kata Tendi.
"Jadi kelab tiga lantai, lantai satu resto, lantai dua untuk DJ yang nggak terlalu party, yang chill, yang lantai tiga memang kelab yang lampu-lampu gemerlap banget. Jadi si owner-nya yuk Feel Koplo main pertama di lantai dua, penuh rame. Terus coba di lantai tiga, pertama kali musik dangdut dimainkan di kelab," tambah Ikhsan.
Faktor Pendukung Kesuksesan Feel Koplo
- Jagodangdut/Siti Ulfa Zulfaijah