Jakarta - Sebentar lagi Republik Indonesia akan merayakan pesta Demokrasi di tahun 2024. Pemilu akan kembali digelar untuk menentukan menentukan sosok yang akan menentukan Indonesia selama 5 tahun ke depan.
Kampanye-kampanye politik pun sudah mulai gencar dilakukan oleh setiap partai. Dengan berbagai cara dan medium, setiap partai politik berusaha untuk menyampaikan calon-calonnya.
Salah satu cara yang paling melekat dengan politik adalah lewat musik dangdut. Tak jarang banyak musik dangdut sendiri dijadikan alat kampanye untuk partai politik.
Eksistensi musik dangdut di Tanah Air rupanya berkesinambungan dengan dunia politik. Hal tersebut dimulai dari Presiden Soekarno dengan kampanye yang digagasnya. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Dangdut dan Politik
- Kolase Istimewa
Mengulas kembali pada tahun 1959, dimana presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno sedang gencar mengampanyekan jargonnya yang bernama Trisakti. Trisakti sendiri berisi berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan.