Mengenal Senandung Rindu, Orkes Musik yang Berasal dari Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas
Jakarta – Bagaimana jadinya jika Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) membentuk sebuah orkes musik dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)? Salah satunya adalah Senandung Rindu.
Orkes Senandung Rindu belum lama ini mencuri perhatian ketika adanya kunjungan kerja dari Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara (Kanwil Kemenkumham Sulut), Aris Munandar bersama dengan tim Divisi Pemasyarakatan Sulut dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev).
Orkes Senandung Rindu
- rri.go.id
Saat tim melakukan kunjungan mendapatkan sebuah sambutan meriah dari sekelompok pemain orkes musik yang diberi nama 'Senandung Rindu'.
Aris Munandar selaku Kadivpas memberikan apresiasi kepada Orkes Senandang Rindu yang memberikan penampilan yang cukup menghibur lewat musik.
Tak hanya itu alat-alat yang digunakan untuk orkes juga merupakan buatan sendiri dari dalam lapas. Bahkan kualitas suaranya juga patut mendapat acungan jempol.
"Saya melihat penampilan kesenian Akustik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tahuna yang memakai alat-alat yang dibuat sendiri di dalam Lapas, itu sangat luar biasa dan kualitas suaranya sangat bagus, tidak kalah dengan band yang ada di luar," ucap Aris seperti dikutip JagoDangdut dari rri.go.id.
Orkes Senandung Rindu sendiri terbentuk ketika ada kegiatan sebelumnya yaitu Sanghihe Art Festival, saat itu WBP mendapat kesempatan untuk tampil dengan karya dan pertunjukan seni.
Seiring berjalannya waktu, pertunjukan dari WBP Lapas Tahuna berhasil mencuri perhatian dan dapat berbagai undangan dan diterima oleh masyarakat luas.
Untuk nama 'Senandung Rindu' sendiri diambil karena cukup banyak para WBP bersenandung untuk melepas rasa rindu dengan keluarga mereka.
Salah satu personel orkes Senandung Rindu, JS, mengungkapkan rasa bangganya bisa memberikan penampilan terbaik ketika ada acara penyambutan Kepala Divisi Pemasyarakatan.
"Ini adalah suatu kebanggaan bagi kami yang telah tampil pada kegiatan tersebut. Orkes Senandung Rindu diterbitkan oleh lembaga pemasyarakatan yang menjadi program khusus kami. Kami sangat berbangga dan dengan penuh hati kami menyambut Kepala Divisi Pemasyarakatan sebagai tamu yang kami hormati," ungkapnya.
JS berharap jika adanya orkes Senandung Rindu tersebut bisa diterima oleh kalangan masyarakat luas dan menjadi kegiatan positif di lingkungan masyarakat.
"Kami berharap Orkes Senandung Rindu yang ditampilkan di dalam Lapas Kelas IIB Tahuna ini akan berbaur luas di kalangan masyarakat, menjadi suatu kegiatan yang bernilai positif di lingkungan masyarakat. Kami ingin masyarakat melihat bahwa kami, sebagai WBP, bukan hanya menjalani masa pidana atau hukuman, tetapi kami juga diperbarui dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan yang bermoral dan positif," jelasnya.
Ini juga menjadi bukti jika seni dan kreativitas bisa tumbuh berkembang dimana pun, tanpa batas.