Dikira Kena Guna-Guna, Anisa Bahar Tak Tau Juwita Alami Gangguan Kecemasan
Kondisi Jelita tidak hanya memengaruhi kehidupan pribadinya, tetapi juga aktivitas Anisa sebagai tulang punggung keluarga.
"Setiap hari dia sering masuk rumah sakit, dan aku sampai nggak bisa kerja. Setiap kali aku mau berangkat kerja, dia menangis, nggak mau aku pergi. Aku jadi bingung, kalau aku nggak kerja, siapa yang kasih makan?" ujar Anisa Bahar.
Kini, Anisa Bahar mulai memahami bahwa kondisi Jelita membutuhkan penanganan medis yang serius. Ia juga menyadari bahwa kurangnya pemahaman sebelumnya membuat dirinya merasa bersalah kepada sang putri.
"Sekarang aku sudah paham. Aku minta maaf kalau selama ini aku belum bisa menjadi ibu yang baik. Mungkin aku nggak mengerti dia, sampai membuat dia kecewa," ungkap Anisa.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf secara tulus kepada Jelita. "Mungkin dia berpikir, 'kamu mama aku, tapi kamu nggak mengerti aku.' Itu karena aku memang nggak tahu tentang penyakit ini sebelumnya," tutupnya.