Tak Hanya Sebagai Medium Nostalgia, Dangdut Koplo Menyatu dengan Akar Budaya di Tengah Modernitas
JagoDangdut – Jakarta dan kota-kota satelit di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi magnet bagi mereka yang ingin mengejar peluang ekonomi.
Orang-orang dari berbagai wilayah pedesaan berbondong-bondong menuju kota-kota tersebut dengan harapan meraih kehidupan yang lebih baik.
Namun, urbanisasi ini membawa dampak psikologis, salah satunya perasaan keterasingan dari akar budaya. Kaum urban kerap merasa terputus dari tradisi dan nilai-nilai asal mereka.
Konser Dangdut Koplo Sebagai Medium Nostalgia
- Instagram/ndxakatv
Di tengah situasi tersebut, konser dangdut koplo menjadi pelipur lara bagi para perantau berlatar budaya Jawa. Artis-artis seperti Ndarboy Genk dan Denny Caknan menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar hiburan. Konser mereka menciptakan ruang nostalgia, tempat kaum urban dapat terhubung kembali dengan kampung halaman melalui interaksi sosial dan pengalaman kolektif.
Bagi para perantau, dangdut koplo bukan hanya sebuah genre musik. Ia menjadi ruang emosi yang menghadirkan “rasa kampung halaman” di tengah kesibukan kota besar. Lirik-lirik berbahasa Jawa yang sarat dengan cerita keseharian memperkuat ikatan emosional ini.