Jual Semua Aset Demi Kebutuhan Hidup, Ira Swara Kini Tinggal di Kontrakan Sederhana
JagoDangdut – Pandemi COVID-19 menjadi pukulan berat bagi banyak orang, termasuk pedangdut Ira Swara.
Mengalami keterpurukan ekonomi, Ira Swara harus menghadapi kenyataan pahit, termasuk menjual barang berharganya dan tinggal di rumah kontrakan demi memenuhi kebutuhan hidup.
Jatuh Bangun di Tengah Pandemi
- https://www.instagram.com/p/BoRXcZwFHuO/
Ira Swara mengungkapkan bahwa pandemi membuat sumber penghasilannya terhenti, sehingga ia terpaksa menggunakan tabungan hingga menjual aset berharga.
“Di situ kita nggak ada pemasukan, tabungan kepakai, aset dijual. Ada tanah yang lagi proses mau dibangun juga dijual untuk kebutuhan. Rumah dijual, akhirnya kita ngontrak,” ujar Ira Swara.
Namun, keadaan tidak kunjung membaik. Krisis ini bahkan memengaruhi pendidikan anak sulungnya, Nia, yang harus cuti kuliah karena keterbatasan biaya.
Suami Banting Setir Jadi Ojek Online
- https://www.instagram.com/p/BoRXcZwFHuO/
Sang suami, Cecep, yang sebelumnya berprofesi sebagai arsitek, juga harus menghadapi kenyataan sulit. Setelah berbagai lamaran kerja ditolak, Cecep memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online demi menyambung hidup keluarga.
“Karena yang bisa dilakukan itu (jadi ojek online), usianya juga sudah lumayan. Suami saya arsitek, tapi cari kerjaan terus ditolak,” cerita Ira Swara.
Cecep pernah membawa pulang penghasilan harian sekitar Rp100 ribu, yang digunakan sebaik mungkin oleh keluarga.
“Kalau sudah bersih buat makan Rp100 ribu saja, Alhamdulillah. Karena banyak yang harus dicukupin,” ungkap Ira.
Meski sempat terpuruk, Ira Swara tidak menyerah. Ia mulai mengumpulkan tabungan untuk merintis bisnis properti bersama suaminya.
“Alhamdulillah, sudah mulai kumpulkan tabungan. Dulu kerja keras, dialihkan ke properti, termasuk membangun rumah sederhana di daerah Citayam,” jelas Ira.
Namun, pandemi sempat memukul kembali usaha yang mulai ia bangun.
“Pas sudah mulai proses, pecah sertifikat, dan lain-lain, tiba-tiba pandemi, orang minatnya saat itu nggak ada,” kenangnya.