Istri Denny Caknan Lahirkan Bayi Prematur, Begini Kata Dokter Mengenai Kondisi Tersebut
Jakarta – Kisah haru dan bahagia melanda keluarga Denny Caknan dan Bella Bonita setelah kelahiran sang buah hati pada Senin (5/2/2024).
Meskipun begitu, kehadiran bayi prematur tersebut membawa kekhawatiran dan kesedihan bagi Bella Bonita yang belum bisa bertemu langsung dengan buah hatinya, yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya, Jawa Timur.
Denny Caknan membagikan kondisi Bella Bonita lewat laman Instagram pribadinya, di mana sang istri masih terbaring di tempat tidur rumah sakit.
Belum Bertemu Sang Anak
- Instagram/denny_caknan
Pelantun lagu 'Cundamani' ini juga berharap agar Bella Bonita segera dapat bertemu dengan sang buah hati.
"Matursuwun sing sampun ndongakne Mugo secepate adik ndang ketemu mamah e, Sabar ya nduk @bellabonita_r.a," tulis Denny Caknan dalam unggahannya.
Sebelumnya, Denny Caknan telah membagikan momen bahagia kelahiran anak pertama mereka melalui beberapa postingan foto.
"Adek, cah Ayu.. Kesayangan Bapak Mama. Dek, Bapak yakin kamu kuat.. Bapak yakin kamu juga akan sehat.. Pagi ini Anak ku lahir, dengan segala kesempurnaannya, tangisnya menggema," tulisnya.
Dalam pesannya, Denny Caknan menyatakan keyakinannya bahwa sang anak kuat dan sehat, meskipun harus berjuang di dalam ruangan kecil dengan beberapa selang di badannya.
"Walau siang ini cah Ayu masih harus berjuang di dalam ruangan kecil, dengan beberapa selang di badannya. Bapak kuat dek, adekpun begitu ya.
Bismillah..kamu pengen ketemu banget sama mama kan? Sampe adek nyuwun ketemu dokternya sekarang, Sampek Bapak durung nemu nama panjangmu.
Kalau kata dokter sebenernya kecepetan loh dek. Selama adek sehat, bapak Bahagia .. Minta doanya om tante, supaya aku cepet pulang cepet sehat. NEK DERENG SEHAT DERENG LEGO," tandas Denny Caknan.
Dengan cerita ini, mari kita doakan agar Bella Bonita segera dapat berkumpul dengan sang buah hati dalam keadaan sehat dan bahagia. Tetap ikuti perkembangan selengkapnya untuk mendapatkan informasi terbaru seputar keluarga bahagia Denny Caknan dan Bella Bonita.
Bayi Prematur: Penyebab, Gejala, dan Perawatan
- Instagram/sitibadriahh
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan. Bayi prematur biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil, organ tubuh yang belum berkembang sempurna, dan berat badan yang rendah. Kondisi ini membuat bayi prematur lebih rentan mengalami gangguan kesehatan dan tumbuh kembang daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Penyebab Bayi Prematur
Penyebab bayi prematur seringkali tidak diketahui dan sulit diprediksi. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan prematur, antara lain:
- Faktor kesehatan ibu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal, infeksi, preeklamsia, gangguan pembekuan darah, kelainan pada rahim atau serviks, stres, dan kekurangan nutrisi.
- Faktor kehamilan, seperti kehamilan kembar, kehamilan dengan bantuan bayi tabung, kelainan posisi atau fungsi plasenta, cairan ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, perdarahan vagina, dan jarak kehamilan yang terlalu dekat atau terlalu jauh dari kehamilan sebelumnya.
- Faktor yang melibatkan janin, seperti janin menderita cacat lahir, gangguan perkembangan janin, dan intrauterine growth restriction (IUGR).
Gejala Bayi Prematur
Gejala bayi prematur dapat terjadi secara tidak terduga, begitu juga penyebabnya yang seringkali tidak diketahui. Namun, ibu perlu mengenali gejala kelahiran dini sedari awal agar lebih waspada, yaitu:
- Kontraksi yang terjadi setiap 10 menit atau lebih sering.
- Perubahan keputihan yang menjadi lebih banyak atau bocor.
- Perdarahan dari vagina.
- Panggul terasa tertekan atau muncul perasaan bahwa bayi dalam kandungan menekan ke bawah.
- Sakit pada punggung bagian bawah.
- Kram perut dengan atau tanpa diare.
- Mual dan muntah.
Sementara itu, gejala juga dapat terlihat pada bayi dalam kandungan. Beberapa gejala prematuritas pada bayi antara lain:
- Bayi berukuran kecil, dengan kepala besar yang tidak proporsional.
- Wajah bayi tampak lebih tirus, tidak bulat seperti fitur wajah bayi dengan usia normal.
- Kulit bayi tipis, transparan, dan berkerut.
- Rambut bayi jarang dan halus.
- Kuku bayi pendek dan lunak.
- Genitalia bayi belum berkembang sempurna.
Perawatan Bayi Prematur
Bayi prematur membutuhkan perawatan khusus dan intensif di rumah sakit setelah lahir. Perawatan yang diberikan tergantung pada tingkat kematangan dan kondisi kesehatan bayi. Beberapa perawatan yang mungkin diperlukan oleh bayi prematur adalah:
- Inkubator, yaitu alat yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuh, kelembapan, dan oksigen bayi.
- Ventilator, yaitu alat yang berfungsi untuk membantu pernapasan bayi yang mengalami gangguan paru-paru.
- Fototerapi, yaitu terapi cahaya yang berfungsi untuk mengatasi ikterus atau kuning pada bayi.
- Transfusi darah, yaitu pemberian darah yang berfungsi untuk mengatasi anemia atau kekurangan darah pada bayi.
- Nutrisi parenteral, yaitu pemberian nutrisi melalui infus yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang tidak dapat menyusu.
- Antibiotik, yaitu obat yang berfungsi untuk mengobati infeksi yang dialami bayi.
- Operasi, yaitu tindakan bedah yang berfungsi untuk mengatasi kelainan atau komplikasi yang dialami bayi, seperti perdarahan otak, penyempitan usus, atau bocornya pembuluh darah di jantung.
Selain perawatan medis, bayi prematur juga membutuhkan perawatan lain yang melibatkan orang tua, seperti:
- Menyusui atau memberikan ASI perah, yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan imunitas terbaik bagi bayi.
- Kontak kulit dengan kulit (kangaroo care), yang berfungsi untuk meningkatkan ikatan, suhu tubuh, dan pernapasan bayi.
- Stimulasi sensorik, yang berfungsi untuk merangsang perkembangan otak, penglihatan, pendengaran, dan sentuhan bayi.
- Pijat, yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan, sirkulasi darah, dan relaksasi bayi.
Pencegahan Bayi Prematur
Meskipun penyebab bayi prematur seringkali tidak diketahui, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko kelahiran prematur, antara lain:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan ibu dan janin.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen yang dianjurkan oleh dokter, seperti asam folat, zat besi, dan kalsium.
- Menghindari rokok, alkohol, obat-obatan terlarang, dan zat-zat berbahaya lainnya yang dapat mempengaruhi perkembangan janin.
- Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau hobi.
- Mengistirahatkan diri yang cukup dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan atau berisiko.
- Mengobati infeksi atau penyakit yang dialami selama kehamilan dengan segera dan sesuai anjuran dokter.
- Menjaga kebersihan diri dan organ intim untuk mencegah infeksi.
Bayi prematur adalah bayi yang membutuhkan perhatian dan perawatan khusus. Oleh karena itu, orang tua perlu bekerja sama dengan tim medis dan mendukung perkembangan bayi dengan penuh kasih sayang. Dengan demikian, bayi prematur dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.