5 Fakta Unik dari Trio Macan, Grup Dangdut yang Fenomenal Kerap Ganti-Ganti Personil
JagoDangdut – Trio Macan adalah sebuah grup musik dangdut yang didirikan pada tahun 2003.
Grup ini beranggotakan tiga penyanyi cantik, yaitu Lia Ladysta, Iva Novanda, dan Dian Aditya. Trio Macan dikenal dengan penampilan yang seksi dan goyangan yang menggoda.
Mereka sering menampilkan goyang dribel yang menjadi ciri khas mereka. Selain itu, mereka juga memiliki lagu-lagu yang asyik dan easy listening, seperti “SMS”, “Iwak Peyek”, dan “Jangan Nget-Ngetan”.
Namun, di balik kesuksesan mereka, Trio Macan juga memiliki beberapa fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar mereka. Berikut ini JagoDangdut sajikan beberapa fakta unik yang pernah dirangkum dari berbagai sumber:
Fakta Unik Trio Macan
- Trio Macan
1. Memulai Karir dari Panggung-panggung Kecil
Trio Macan berasal dari Jombang, Jawa Timur. Mereka awalnya bernyanyi di panggung-panggung kecil di daerah tersebut, hingga akhirnya dibawa ke Jakarta oleh manajemen Musik Proaktif pada tahun 2005.
2. Raih Berbagai Macam Penghargaan
Trio Macan pernah meraih penghargaan Best Dangdut di MTV Indonesia Music Awards 2006, mengalahkan beberapa pedangdut ternama seperti Ayu Azhari, Inul Daratista, Titi Kamal, dan Ira Swara2.
3. Perankan Film dan Sinetron
Trio Macan juga pernah bermain di beberapa film dan sinetron, seperti “Komedi Modern Gokil”, “Komedi Gokil 2”, “Security Ugal-ugalan”, “Asisten Rumah Tangga”, “Centini”, dan “Anak Jalanan”. Mereka juga pernah menjadi bintang tamu di acara “The Comment” dan "Pesbukers".
4. Sering Ganti Personil
Trio Macan sering mengalami pergantian personel yang membuat penggemarnya bingung. Sejak didirikan pada tahun 2003, Trio Macan telah berganti personel sebanyak 11 kali. Beberapa penyanyi yang pernah bergabung dengan Trio Macan antara lain Uut Permatasari, Yulia Rahmawati, Ria Amelia, Wiwik Sagita, dan Via Vallen.
5. Sulit Adaptasi
Trio Macan memiliki personel asal Bandung, yaitu Nanda. Ia merupakan anggota Trio Macan generasi ketiga yang bergabung pada tahun 2020. Ia terpilih dari audisi yang diadakan oleh manajemen di Jawa Barat. Ia mengaku awalnya kesulitan beradaptasi dengan personel lain yang berasal dari Jawa Timur, tetapi seiring waktu mereka saling mengerti.
Dengan prestasi dan perjalanan karir yang begitu menginspirasi, Trio Macan terus menjadi salah satu ikon dalam industri musik dangdut Indonesia. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, mimpi apapun dapat tercapai, bahkan dimulai dari panggung-panggung kecil di desa. Semua itu membuat Trio Macan menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin meniti karir di dunia hiburan.
Trio Macan Ingin Jangkau Milenial dan Gen Z
- Trio Macan
Trio Macan yang merupakan grup vokal dangdut yang terkenal dengan goyangan kibas rambutnya, berhasil mempertahankan eksistensinya di industri musik dangdut Indonesia dengan formasi baru dari generasi ketiga.
Personil Trio Macan diantaranya, Nanda dari Bandung, Elok, dan Dona dari Banyuwangi telah berhasil membawa warna baru ke dalam grup yang telah eksis sejak tahun 2004.
Ketiganya terpilih melalui audisi, dengan Elok dan Dona mewakili Jawa Timur dan Nanda berasal dari Jawa Barat.
Meskipun berasal dari daerah yang berbeda, Trio Macan generasi ketiga berhasil menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Nanda mengakui bahwa awalnya terdapat perbedaan bahasa dan budaya, tetapi seiring waktu, mereka saling memahami dan beradaptasi dengan baik.
“Seiring waktu ketika sudah sama-sama bareng, akhirnya saling mengerti aja sih. Tidak ada kendala yang berarti dalam adaptasi,” ungkap Nanda.
Keunikan dari generasi ketiga Trio Macan terlihat dari kehadiran Nanda, Mojang Bandung, yang menambah warna musik grup ini. Dalam wawancara, Elok menyatakan bahwa Trio Macan kini lebih segar dan sesuai dengan zaman, disesuaikan dengan usia para anggota yang rata-rata masih 20-an tahun.
“Kami mencoba memberikan sesuatu yang baru terus saja di setiap lagu. Semoga makin banyak yang suka dan bisa kembali booming lebih dari dahulu,” bebernya.
Trio Macan generasi ketiga berharap bisa menjangkau pasar milenial dan anak muda. Mereka ingin tidak hanya regenerasi personel, tetapi juga regenerasi penonton, dengan terus mendapatkan generasi baru penggemar Trio Macan.
Sebagai bukti adaptasi dan kesuksesan, Trio Macan menjadi salah satu penampil di Synchronize, sebuah festival musik multi-genre berskala nasional. Mereka juga merilis beberapa lagu yang sukses di dunia maya, seperti "Alolo Sayang" dan "Kisinan," yang mencapai jutaan penonton di YouTube.
Meskipun mempertahankan ciri khas Trio Macan dengan goyangan kibas rambut, trio baru ini juga memperkenalkan goyangan baru, yaitu popping dance. Sebagai grup yang terus beradaptasi, Trio Macan membuktikan bahwa mereka tidak hanya menjadi andalan di panggung offline, tetapi juga mendapat sambutan positif di dunia maya.
Dengan eksistensi yang terus dipertahankan, adaptasi yang berhasil, dan goyangan baru yang memikat, Trio Macan generasi ketiga berhasil menciptakan kesuksesan di dunia musik dangdut Indonesia. Mereka terus memberikan yang terbaik dan berharap dapat memikat hati penggemar baru serta tetap menjadi ikon di belantika musik dangdut lintas generasi.