Profil dan Perjalanan Karir Biduan Dangdut Legendaris Ida Laila yang Kini Mulai Dilupakan Orang
JagoDangdut – Ida Laila merupakan biduan atau penyanyi lagu-lagu melayu dan dangdut yang populer di era 1960-an dan 1970-an hingga 1980-an, lewat lagu 'Keagungan Tuhan' karangan A. Malik Bz pada tahun 1965, kemudian direkam ulang tahu 1976.
Dengan suara khasnya, Ida Laila mampu membuat tembang 'Siksa Kubur' ciptaan S. Achmadi, dinyanyikan ulang oleh Rita Sugiarto dan, bahkan, OM PSP. Dan tembang 'Sepiring Berdua.
Menurut wikipedia Lagu-lagu milik Ida Laela melankolis dan liriknya penuh derita, sesuai dengan karakter suaranya yang tidak dimiliki oleh penyanyi lain hingga saat ini.
Dinilai memiliki bakat dan kelebihan, Ida Laila kemudian mencoba peruntungan dengan mengawali kariernya pertama kali bersama O.M. Sinar Kumala di Surabaya, Jawa Timur.
Setelah itu, Ida Laila beberapa kali bergabung dengan grup-grup orkes melayu lain seperti O.M. Awara pimpinan S. Achmadi, dan O.M. Sonata dan O.M Sinata.
Ketika berkarir bersama OM Awara, Ida Laila berhasil menelurkan 18 album piringan hitam.
Sementara bersama OM Sinar Mutiara dan OM Sinata, Ida Laila berhasil merilis masing-masing tujuh dan lima buah album.
Selama perjalanan kariernya, kelahiran tahun 1943 silam ini telah banyak menghasilkan album-album yang direkam ke dalam piringan hitam.
Salah satu album yang paling meledak adalah album Sepiring Berdua. Album tersebut berhasil meraih penghargaan untuk HDX Awards tahun 1987-1988 (cikal bakal AMI Awards).
Mari kita simak lagunya berikut ini:
Ida Laila mulai meninggalkan aktivitasnya di luar rumah sejak 2011 silam. Sementara untuk aktivitas menyanyinya sudah ditinggalkan sejak 1997-1998.
"Ibu (Ida Laila) meninggalkan dunia hiburan (menyanyi) sekitar tahun 1997-1998 atau saat kejatuhan Orde Baru Soeharto. Setelah itu, Ibu lebih banyak mendapat undangan untuk ceramah agama. Sekarang ibu lebih banyak di rumah. Kalaupun ada tawaran ceramah terpaksa kami tolak. Ini karena kami khawatir kesehatannya terganggu," ucap sang suami, Mulyono kala itu.
Biduan bernama asli Murahwati ini menderita sakit sekitar 6 tahun lalu, dia hanya bisa berbaring di tempat tidur dan duduk di atas kursi roda di kediamannya di Jalan Cancer Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari Surabaya.
"Penyakitnya banyak. Ada kencing manis dan kolesterol,sudah sekitar 6 tahun. Pernah juga dirawat di Rumah Sakit Islam Surabaya," kata Mulyono.
Setelah bertahun-tahun sakit, Ida Laila pun menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (12/8/2019) pukul 02.00 WIB dini hari.
Ida Laila meninggal dalam usia 75 tahun. Ida Laila mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun karena penyakit strok yang diidapnya.