Perseteruan Dewi Perssik dan Ketua RT, Warga Bantah Uang Rp100 Juta: Sopirnya Budek
Jakarta – Perseteruan Dewi Perssik dan Ketua RT terkait hewan Kurban hingga kini masih jadi sorotan. Terbaru, salah satu warga yang juga jadi saksi saat kejadian menyebutkan jika ketua RT tidak pernah meminta uang Rp100 juta kepada Depe.
Menurut warga yang bernama Suharto tersebut, terdapat kesalahan dalam penyampaian informasi kepada biduan mantan istri dari Aldi Taher tersebut, hingga terjadi perselisihan antara Dewi Perssik dan Ketua RT.
Perseteruan Dewi Perssik Vs Ketua RT
- Dewi Perssik IG
Seperti diketahui sebelumnya masalah tersebut berawal dari Dewi Perssik yang menitipkan sapi kurbannya yang hendak di sembelih saat Idul Adha. Namun saat itu Depe meminta bantuan sopir menitipkan hewan kurbannya itu.
Suharto yang menyaksikan langsung kejadian tersebut mengungkapkan jika tak ada ucapan permintaan uang dari ketua RT, Malkan, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta itu.
"Wah itu (pemerasan) salah besar, sopirnya saja yang budek," ujar Suharto selaku panitia kurban di masjid Babul Khoirot, Cilandak, Jakarta Selatan saat ditemui di lokasi pada Jumat 30 Juni 2023, seperti dikutip dari VIVA.
"Bilang Pak RT tuh, 'jangankan Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 100 juta pun nggak mau. Kalau mau ambil (sapi), ambil sendiri'. Pak RT nggak mau ambil risiko, kalau ada apa-apa (dengan) anak buahnya, siapa yang mau tanggung jawab," lanjut Suharto.
Sebelumnya diketahui perselisihan Dewi Perssik dan Ketua RT akhirnya dimediasi, namun keduanya menemui jalan buntu hingga mediasi pun gagal.
Sementara itu saat ditemui awak media, Malkan mencoba untuk menceritakan tentang kronologi kejadian yang bikin heboh tersebut.
Menurut Malkan hal ini berawal saat asisten rumah tangga (ART) dari Dewi Perssik yang tiba-tiba menitipkan seekor sapi dan juga kambing di masjid setempat.
Tetapi tak lama kemudian sapi tersebut diangkut kembali, Melihat hal tersebut Malkan pun merasa heran dan tersinggung, karena menurut informasi awalnya hewan kurban tersebut akan dikurbankan dimasjid tersebut.
"Kalau kayak gitu ada apa dong sama saya? Kalau ada sapi yang udah diserahin ke ente, tiba-tiba diambil, bagaimana perasaannya? Berasa ada yang buruk dong 'Ada apa ini kok orang nggak percaya sama saya'," kata Malkan kepada awak media usai mediasi.
"Harusnya kalau dia butuh, komunikasi dong. Dia mau nitipin nggak komunikasi, tiba-tiba mau diambil nggak komunikasi. Dia naruh di sini kita jagain apa itu bukan bentuk empati? Kalau dibilang saya nolak, nolak gimana? Kalau masalah amanah silakan tanya ke warga, biar mereka yang menjawab," lanjutnya.