Membedah Lirik Lagu Sanes dari GuyonWaton Feat Denny Caknan, hingga Ditonton Jutaan Kali
JagoDangdut – Lagu 'Sanes' yang dibawakan oleh GuyonWaton bersama Denny Caknan belakangan ini sedang trending di YouTube dan viral di beberapa media sosial.
Lagu tersebut tayang perdana pada 23 Februari 2023 lalu, lewat channel YouTube GuyonWaton Official. Dalam beberapa hari, music video 'Sanes' langsung ditonton hingga jutaan kali.
Keistimewaan Lirik Lagu Sanes
- Instagram/guyonwatonofficial
Dan kini lagu tersebut langsung bercokol di puncak trending musik YouTube. Bukan tidak mungkin lagu 'Sanes' bisa bertahan lama seperti single Denny Caknan sebelumnya.
Lagu tersebut memiliki lirik yang begitu dalam dan juga alunan musik yang asyik hingga bikin galau penikmat musik.
Lagu 'Sanes' sendiri diciptakan oleh Andry Priyanta dengan lirik menggunakan bahasa Jawa. Jika melihat lirik tersebut yang begitu dalam, lagu 'Sanes' bagaikan pengalaman yang dimiliki banyak orang.
Mulai dari dua kalimat pertama dalam lagu tersebut yang merasakan sakit begitu dalam saat kehilangan seseorang.
"Opo koe ra ngerti larane (Apa kamu tidak tau betapa sakitnya)
Nalika pas aku kelangan koe (Ketika aku kehilanganmu)"
Pada kalimat selanjutnya lirik tersebut semakin dalam saat seseorang menemani pasangannya, mengikuti keinginannya, tetapi hatinya bukan untuk orang tersebut.
"Ngancani mongso sepimu (Menemanimu di saat sepi)
Nuruti opo karepmu (Menuruti apa maumu)
Nyatane atimu (Kenyataannya hatimu)
Dudu nggo aku (Bukan untukku)"
Dan pada bait lirik berikutnya tentang seberapa besar perasaan seseorang, sedalam-dalamnya cinta seseorang, tetapi jika bukan yang diharapkan maka harus mengikhlaskan.
"Arep o gedhene roso tresnoku (Seberapa besar pun rasa sukaku)
Sak jerome atiku dinggo sliramu (Sedalam hatiku hanya untukmu)
Yen udu sing dikarepke (Jika memang bukan yang diharapkan)
Sanes sing dipingini (Bukan yang diinginkan)
Durung sempet duweni (Belum sempat memiliki)
Pun kon ngikhlaske (Pun harus mengikhlaskan)"
Dan pada bait terakhir ini, banyak sekali orang yang mengalaminya. Seperti saat menunggu seseorang tetapi bukan ia pilihannya. Ia pergi memilih yang lebih mapan.
"Ngancani nanging ora iso nduweni (Menemani namun tidak bisa memiliki)
Ngenteni nanging koe malah ngenteni tresno liyane (Menunggu namun dirimu justru menunggu orang lain)
Dudu aku ternyata sing mbok karepke (Bukan aku ternyata yang kau inginkan)
Udane soyo deres ra mandek-mandek (Hujan semakin deras tak kunjung reda)
Atiku melu teles pas udane teko koe lungo (Hatiku turut basah terkena hujan saat kau pergi)
Koe lungo milih wong sing luweh mulyo (Kau pergi memilih dia yang lebih mapan)".