Sejarah Nyawer Biduan Dangdut, Bukan dari Kalangan Atas
JagoDangdut – Di Indonesia.masih banyak orang yang menggelar pertunjukan musik dangdut untuk hajatan. Nah, kalau kamu cermati, setiap kali ada gelaran dangdut, pasti ada penonton yang nyawer biduannya. Penasaran nggak sebenarnya sejak kapan budaya nyawer biduan ini muncul?
Biasanya, penonton yang memberikan saweran akan mendekati biduan yang sedang bernyanyi. Ada yang bahkan sampai naik ke atas panggung. Kemudian, sembari mendendangkan lagu, biduan tersebut menerima saweran yang sering berupa uang tunai dengan jumlah bervariasi.
Nyawer Jadi Sebuah Hal yang Menarik
- youtube: QisYou TV
Terkadang, uang saweran yang didapat biduan dangdut dalam sekali pementasan bisa mencapai jutaan rupiah, loh!
Menurut dari berbagai lansiran, sawer seperti honor ekstra atau tip bagi para biduan atau penari yang sudah menghibur penonton.
Selain itu, banyak laki-laki yang nyawer biduan sebenarnya bukan berasal dari kalangan ekonomi menengah atau atas. Bahkan, bisa jadi pendapatan tayangannya tidak sampai honor sekali tampil untuk biduan tersebut.
- Instagram/smart.gram
Ada yang menyebut juga bahwa nyawer belum populer di pertunjukan musik dangdut pada dekade 1990-an. Tapi, semua berubah sejak popularitas tajam dangdut koplo meningkat pada awal 2000-an. Sejak saat itu, bukan hal aneh melihat penonton menyawer biduan dangdut di atas panggung.
Kalau di tempat tinggalmu, apakah masih ada tradisi nyawer biduan dangdut?