Lebih Pilih Dikabarkan Meninggal, Dewi Perssik Tak Kuasa Menahan Emosi Usai Dituduh Pakai Narkoba
Jakarta – Pedangdut Dewi Perssik tengah geram setelah muncul sebuah video yang menyebarkan kabar bahwa dirinya ditangkap polisi karena menggunakan narkoba.
Meski telah memberikan klarifikasi bahwa video tersebut adalah momen saat dirinya melakukan prank kepada komedian Anwar BAB, sang biduan tetap mengancam akan mengambil tindakan hukum jika video tidak dihapus dalam 1x24 jam.
Dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Dewi menyatakan bahwa ia lebih memilih diberitakan meninggal dunia daripada dituduh menggunakan narkoba.
Lebih Pilih Dikabarkan Meninggal Dunia
Penyanyi yang akrab disapa Depe ini menegaskan bahwa ia berasal dari keluarga yang baik dan menolak tegas terkait isu penggunaan narkoba.
"Kalau misalkan cuma lu ibaratnya bilang gue kek meninggal dunia nggak apa-apa gitu. Tapi kalau udah menyangkut narkoba, ah, itu udah bener-bener deh (parah). Awas ya, gua cari lo. Jangan macam-macam tuh, nama baik ya. Gua dari keluarga baik-baik, nggak ada tuh saya pakai begituan (narkoba)," ujar Dewi Perssik.
Dewi Perssik juga menjelaskan bahwa ia bukan tipe yang mengenal dunia malam atau mengonsumsi alkohol, sehingga isu yang menyeretnya dengan narkoba sama sekali tak berdasar.
Ia mengaku gaya hidupnya sangat sehat, termasuk menjaga stamina agar tetap bisa tampil energik di panggung.
"Gua sehat, gua bisa goyang 15 kali, 15 lagu, 20 lagu, gua fit karena memang gua hidup sehat dan gua olahraga. Dunia malam aja gua nggak tahu, minum-minum alkohol aja gua nggak pernah mabuk-mabukan," tegas Depe.
Video yang menuduh Dewi menggunakan narkoba tersebut diunggah oleh salah satu akun TikTok dan diberi judul “Dewi Perssik ditangkap polisi karena menggunakan narkoba.”
Tuduhan ini tidak hanya mengecewakan Dewi tetapi juga mencemarkan nama baiknya, sehingga ia memutuskan untuk menempuh jalur hukum jika tidak ada permintaan maaf atau tindakan dari pembuat video.
Dengan peringatan tegas ini, Dewi Perssik berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah menyebarkan berita tanpa fakta yang valid, terutama terkait hal-hal yang merusak reputasi seseorang.