Home Event Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Indeks

Lewat Lagu Nafsu Serakah, Rhoma Irama Ingatkan Penguasa Untuk Tidak Haus Kekuasaan

img_title
Illustrasi Rhoma Irama

Jakarta –  Hari ini, Kamis (22/8/2024), terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.

Aksi ini merupakan respons terhadap keputusan DPR RI yang menolak putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat calon kepala daerah dalam Pilkada 2024.

Di Jakarta, demonstrasi berlangsung di depan Gedung DPR RI dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Para demonstran, yang terdiri dari buruh, mahasiswa, aktivis, dan tokoh masyarakat, menuntut agar DPR menghormati putusan MK dan tidak mengubah syarat calon kepala daerah demi kepentingan politik tertentu.

Konteks ini semakin relevan dengan lagu "Nafsu Serakah" oleh Rhoma Irama, yang mengkritik ambisi dan keserakahan yang mengorbankan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!

Perjuangan Rhoma Irama Lewat Lagu Nafsu Serakah

Lagu "Nafsu Serakah" karya Rhoma Irama menggambarkan ambisi manusia yang tak terkendali dan keinginan untuk berkuasa dengan cara yang licik dan tidak adil. 

Lagu ini mengkritik perilaku serakah yang mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan agama demi mencapai tujuan pribadi atau kelompok.

Jika kita hubungkan dengan kebijakan RUU Pilkada 2024, ada beberapa kesamaan yang bisa diambil. 

RUU Pilkada 2024 bertujuan untuk mengatur pemilihan kepala daerah agar lebih transparan dan adil, menghindari praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. 

Namun, dalam proses politik, sering kali ada individu atau kelompok yang mencoba memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi mereka, mirip dengan tema yang diangkat dalam lagu "Nafsu Serakah".

Dalam lagu ini, Rhoma Irama mengkritik perilaku manusia yang mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan agama demi mencapai tujuan pribadi atau kekuasaan.

Lagu ini menggambarkan bagaimana nafsu serakah dapat merusak hubungan antar manusia dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang.

Dengan demikian, lagu ini bisa menjadi pengingat bagi para pemimpin dan masyarakat untuk tetap berpegang pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan, serta menghindari godaan untuk bertindak serakah dalam proses politik.

Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit