Tak Ingin Kembali Gagal Berbisnis, Happy Asmara Kolaborasi dengan Kampus UB
Jakarta – Dalam langkah berani untuk mengatasi tantangan bisnis masa lalu, penyanyi dangdut terkenal Happy Asmara telah mengambil inisiatif kolaboratif dengan Universitas Brawijaya (UB).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini menandai babak baru dalam karir bisnis Happy, yang berasal dari Kediri, dengan dukungan akademis yang kuat.
Pemilik nama Happy Rismanda tersebut sebelumnya mengalami beberapa kegagalan bisnis, kini berharap mendapatkan wawasan baru dari para ahli di UB.
Kolaborasi ini diresmikan di Gedung Rektorat UB pada hari Senin, 3 Juni 2024, dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Arindi E, Direktur Utama PT Ghaniya Berkah Ashiya, dan Prof. Dr. Unti Ludigdo, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB.
Gandeng Kampus UB Untuk Kolaborasi
- YouTube RC Music
Sang biduan menyatakan bahwa kerjasama ini adalah gerbang menuju peluang baru yang tidak hanya terbatas pada satu bidang, tetapi juga dapat berkembang ke berbagai aspek lain.
Ia menekankan bahwa pengalaman bisnis sebelumnya yang kurang berhasil telah menjadi pelajaran berharga, dan kini ia siap untuk maju dengan masukan dari UB.
“Ini merupakan awal kerjasama, yang tidak menutup kemungkinan berlanjut dan merembet bekerjasama dlm bidang lain. Sebelumnya saya mempunyai beberapa bisnis yang gagal mengembangkan karena merasa kurang dan belum mendapatkan akses yang cukup dan berharap masukan dari pakar Universitas Brawijaya,” ujar Happy Asmara.
Fokus utama kolaborasi ini adalah pada pengembangan produk skin care dan body care, serta rencana untuk memperkenalkan minuman kesehatan yang mendukung perawatan kulit dan diet.
Happy Asmara berambisi untuk mengembangkan produk-produk ini berdasarkan paten dan penelitian dari UB, sehingga siap untuk dipasarkan secara luas.
“Kita berharap dapat berkembang pada produk lain untuk mengenalkannya ke masyarakat luas. Nantinya produk-produk itu bersumber dari produk paten UB, dari penelitian guru-guru besar yang ada, untuk siap di hilirisasi,” beber Happy Asmara.
Prof. Dr. Unti Ludigdo menyoroti bahwa UB memiliki banyak inovasi yang telah dipatenkan, terutama di bidang makanan dan minuman, yang memiliki potensi untuk dijadikan bahan obat-obatan. Beliau menekankan pentingnya mengoptimalkan manfaat inovasi ini untuk masyarakat.
Lebih lanjut, Unti Ludigdo menegaskan pentingnya mengangkat produk lokal agar dapat bersaing di pasar global. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan produk unggulan yang tidak hanya memenuhi pasar domestik tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional.
Selain penandatanganan MoU, kunjungan Happy Asmara ke UB juga mencakup UB Merch, Direktorat Inovasi Kawasan Sains dan Teknologi (DIKST), dan PT Brawijaya Multi Usaha, serta laboratorium di Fakultas Teknologi Pertanian. Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal dari aksi nyata yang sinergis, menghasilkan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Dengan kolaborasi ini, Happy Asmara berharap untuk tidak hanya mengatasi kegagalan masa lalu tetapi juga untuk membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi banyak orang.