Misteri di Balik Musik Dangdut: Kenapa Bikin Kita Goyang?
JagoDangdut – Musik dangdut adalah salah satu genre musik yang sangat populer di Indonesia.
Musik ini memiliki ciri khas yang unik dan sangat berbeda dengan genre musik lainnya.
Salah satu hal yang membuat dangdut menjadi terkenal adalah kesan goyangannya yang sangat khas.
Tapi, mengapa musik dangdut identik dengan goyangan? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi ciri khas ini? Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan sejarah, budaya, dan ekspresi yang terkait dengan musik dangdut dan goyangan.
Sejarah Musik Dangdut
- Instagram @clubdangdutracun
Musik dangdut adalah musik lokal khas Indonesia hasil dari perpaduan musik dari film India dengan Malaysia dan musik rock dari Barat.
Perpaduan gaya musik ini digunakan pertama kali di Jakarta pada sekitar akhir tahun 1960-an. Lalu, gaya musik dangdut pun mencapai popularitasnya pada sekitar tahun 1970-an hingga tahun 1980-an. Hingga saat ini, musik dangdut masih banyak digemari oleh berbagai kalangan.
Sejarah musik dangdut dimulai pada era 1960-an, ketika musik-musik asing mulai membanjiri pasar musik Indonesia. Di saat itu, muncul musisi-musisi seperti Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, dan Hamdan ATT, yang menggabungkan aliran musik Melayu, India, dan rock ‘n’ roll barat dengan musik tradisional Indonesia.
Musik dangdut pada awalnya dikenal dengan nama orkes Melayu atau OM. Pada tahun 1971, Rhoma Irama merilis album dengan judul “Dangdut” yang memasukkan unsur musik rock ke dalam musik orkes Melayu. Kemudian nama dangdut pun disematkan pada Orkes Melayu oleh Putu Wijaya dalam majalah Tempo yang rilis pada 27 Mei tahun 1972, ia menjelaskan bahwa lagu Boneka dari India merupakan campuran dari lagu Melayu, irama padang pasir serta dang ding dut India.
Sebutan ini kemudian diringkas menjadi dangdut saja serta oleh majalah Tempo digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang dipengaruhi oleh lagu-lagu India.
Pada dasarnya, dangdut juga merupakan campuran dari beberapa jenis musik. Campuran tersebut mengindikasikan bahwa dangdut merupakan campuran atau kombinasi dari musik yang telah berkembang di Indonesia. Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur musik Hindustan (India Utara), Melayu, dan Arab. Pengaruh dari ketiga unsur genre musik tersebut secara tidak langsung menciptakan genre musik “baru”, yakni musik dangdut.
Musik India mempunyai unsur utama berupa tabuhan gendang, sementara suara cengkok penyanyi adalah unsur utama dari musik Melayu. Kata dangdut berasal dari bunyi alat musik tabla yang kala itu sering menjadi alat musik pengiring, berupa “tak, tung, dang, dan dut ”. Nah, kata “ dang ” dan “ dut ” kemudian menjadi terminologi baru untuk menyebut Orkes Melayu.
Seiring berjalannya waktu, musik dangdut bukan hanya dipengaruhi instrumen India. Arab juga membawa pengaruh terhadap musik ini, khususnya pada bagian cengkok dan harmonisasi nada. Dalam menuju perkembangannya ke bentuk kontemporer musik dangdut yang dipengaruhi oleh unsur musik India dan Arab.
Seiring perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an menjadikan pengaruh musik barat terus masuk dengan pemakaian gitar listrik. Sejak tahun 1970-an musik dangdut sudah matang dengan bentuknya yang kontemporer. Karena termasuk musik populer, musik dangdut sangat bisa dipengaruhi oleh jenis musik lain, seperti keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop dan juga house musik
Seiring berkembangnya zaman, musik dangdut kini mempunyai genre koplo, yang menampilkan goyangan yang enerjik dan menggoda. Koplo adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang cepat dan dinamis.
Menjadi Sarana Melepaskan Ekspresi
- Berbagai Sumber
Goyangan dalam musik dangdut tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi dan kesenangan bagi pendengarnya. Goyangan yang enerjik menjadi simbol kebebasan ekspresi dan penghapusan batasan sosial.
Ketika orang-orang bergoyang diiringi musik dangdut, mereka merasa bebas dan terlepas dari tekanan dan beban hidup sejenak.
Goyangan yang bergembira dan menyenangkan ini memicu rasa kebersamaan, persatuan, dan penghapusan perbedaan.
Pengamat musik, Bens Leo, mengungkapkan musik dangdut memang mengandung unsur goyangan yang diciptakan dari alunan musiknya. Selain itu, goyangan dari penyanyi yang membawakan musik dangdut juga membuat para penikmatnya ikut bergoyang mengikuti irama lagu.
"Beat yang lahir dari kendang, lirik dan melodinya yang enggak njelimet akhirnya bikin orang pengen ikut goyang," kata Bens
Saat disinggung soal sejarah kelahiran musik dangdut hingga bisa diterima oleh masyarakat luas, Bens menjelaskan dangdut awalnya dari musik Melayu. Kemudian, musik tersebut dimodifikasi dengan genre lain.
"Dangdut awalnya dari musik Melayu, dimodifikasi terbuka masuknya jenis musik lain seperti rock, elektronik, latin dan lain-lain," jelas Bens.
Hal itu, lanjut Bens, menjadikan musik dangdut sebagai genre musik yang indah, enak dinikmati dan membumi.
Lirik-lirik yang Menyentuh
- Freepik
Lirik dalam musik dangdut juga sering menggambarkan cerita kehidupan sehari-hari yang mengandung emosi, seperti cinta, kehilangan, dan kekecewaan.
Lirik-lirik yang emosional ini membuat penonton terhubung dengan lagu, dan tidak jarang mengundang perasaan untuk ikut bergoyang.
Musik dangdut menjadi sarana bagi para pendengarnya untuk mengungkapkan perasaan dan mendapatkan kedekatan sosial melalui goyangan yang spontan.
Akhir Kata
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang membuat musik dangdut identik dengan goyangan.
Pengaruh budaya Indonesia, lirik yang emosional, serta peran sosial dan popularitas musik dangdut membentuk identitas ini.
Goyangan dalam musik dangdut bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi dan kesenangan bagi pendengarnya.
Dengan begitu, tidak mengherankan jika musik dangdut terus berkembang dan berhasil menduduki tempat yang istimewa di dunia musik Indonesia.