Viral Film Dokumenter Dirty Vote, Nikita Mirzani Beri Tanggapan Mengejutkan
Jakarta - Artis kontroversial Nikita Mirzani ikut angkat bicara terkait film dokumenter Dirty Vote yang viral di media sosial. Film ini mengungkap dugaan rencana kecurangan dalam Pemilu 2024 yang melibatkan elit politik dan lembaga negara.
Nikita Mirzani menyoroti tiga tokoh utama dalam film tersebut, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. Lewat postingannya di Instagram, wanita yang akrab disapa Nyai itu bereaksi keras. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Nikita Mirzani Bereaksi
- YouTube
Memasuki minggu tenang Pemilu 2024, masyarakat Tanah Air diramaikan dengan sebuah film dokumenter yang berjudul 'Dirty Vote'. Film tersebut merupakan karya dari pakar hukum tata negara yang pernah menjadi tim percepatan reformasi hukum Mahfud MD pada 202312.
Viral film dokumenter yang membahas soial kecurangan pemilu, Nikita Mirzani ikut beraksi. Pelantun lagu 'Kode-kodean' itu mengemukakan pendapatannya lewat postingan di Instagram.
Dengan latar belakang berwarna hitam, ia menuliskan pandangannya soal film dokumenter tersebut. Di awal kalimat, Nikita Mirzani membahas soal 3 orang dibalik terjadinya karya jurnalistik itu yakni Bivtri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Nikita Mirzani menerangkan bahwa mereka bertiga pernah menjadi tim percepatan reformasi hukum MAHMUD MD.
"Mereka bertiga pernah menjadi tim percepatan reformasi hukum MAHMUD MD yang mana didasarkan nomor 63 Tahun 2023 tentang tim percepatan reformasi hukum yang ditandatangi oleh Mahfud MD pada 23 Mei 2023," tulis Nikita Mirzani dilansir JagoDangdut pada 12 Februari 2024.
Nikita Mirzani menduga bahwa film Dirty Vote dibuat oleh kader simpatisan paslon 01 (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) dan paslon 03 (Ganjar Pranowo dan Mahfud MD) karena hampir keseluruhan cerita di film tersebut menyudutkan paslon 02 (Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka).
Nikita juga menganggap bahwa film tersebut bisa merusak sistem demokrasi dan Pemilu 2024. Ia menanyakan mengapa film tersebut tidak menyertakan isu 31 ribu surat suara yang bermasalah dan mengapa salah satu cawapres, yang diduga Muhaimin Iskandar, ikut berkomentar tentang film tersebut di Twitter, padahal sedang masa tenang pemilu.
"Bahkan salah satu cawapres mentwitt ttg film trsbt di twitter, bukan kah 11-13 FEBRUARI 2024 merupakan masa tenang pemilu 2024, lantas kenapa masih menyertakan diri??" sambung Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani juga menyinggung tentang gerakan 4 jari yang muncul dalam film tersebut. Gerakan ini merupakan simbol koalisi antara paslon 01 dan 03 jika terjadi dua putaran dalam Pemilu 2024.
Meskipun begitu, Nikita Mirzani berdalih mengaku tidak keberatan jika film tersebut mengedukasi rakyat tentang hukum di negeri ini, namun ia merasa bahwa film tersebut sudah menyudutkan salah satu paslon dan ditayangkan saat masa tenang pemilu 2024.
Ia menyebut film tersebut sebagai black campaign versi akademis. "It’s oke film tersebut mengedukasi rakyat tentang hukum di negeri ini, namun di satu sisi mulai dari opening saja sudah menyudutkan salah satu paslon dan ditayangkan saat MASA TENANG PEMILU 2024," tandas Nikita Mirzani.