Awalnya Dapat Penolakan, Kini Feel Koplo Sukses Merajai Dangdut Kelas Atas
Jakarta – Dalam era digital ini, perubahan tren musik sangat cepat, bahkan di kalangan pecinta pesta dan kelab malam.
Saat ini, tidak lagi menjadi rahasia jika ada beberapa kelab yang dulu menolak memutar lagu dangdut, dan bahkan beberapa di antaranya melarang DJ memainkan lagu lokal.
Namun, situasi tersebut mulai berubah sejak pertengahan tahun 2018, ketika beberapa DJ dan selektor musik ternama seperti Diskoria, Diskopantera, Pemuda Sinar Mas, dan lain-lain, mulai merangkul musik lokal dengan bangga.
Dalam konteks tersebut, Feel Koplo, sebuah duo DJ asal Bandung yang terdiri dari Maulfi Ikhsan dan Tendi Ahmad, menjadi perwakilan yang menyegarkan. Mereka membawa nuansa baru ke dalam musik dangdut dengan membawakan ulang lagu-lagu pop Indonesia dengan sentuhan dangdut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, berkat inovasi Feel Koplo, musik dangdut akhirnya berhasil merajai berbagai kelab malam kelas atas di kota-kota besar.
Alami Penolakan di Awal
- Jagodangdut/Siti Ulfa Zulfaijah
Tidak bisa dipungkiri bahwa perjalanan Feel Koplo tidak selalu mulus. Mereka mengakui bahwa mereka sempat menghadapi penolakan, terutama di kota asal mereka, Bandung.
Salah satu pengalaman menarik mereka terjadi ketika sebuah bar di Bandung menolak untuk mengundang mereka dengan alasan musik dangdut tidak sesuai dengan citra yang mereka inginkan.
"Sempat di Bandung juga mau bikin acara di bar and resto gitu lah. Penyelenggaranya mintanya Feel Koplo. Pas dengar nama Feel Koplo, (pemilik tempat bertanya) itu genre musiknya kayak gimana? (Dijawab) dangdut-dangdut gitu. Nggak mau si pihak tempat. (Kata pemilik tempat) jangan dulu lah, hiphop saja atau nggak R&B," cerita Ikhsan.
Namun, penolakan tersebut tidak membuat Feel Koplo patah semangat. Mereka merasa bangga pada akhirnya karena mendapatkan respon positif, terutama di Jakarta.
"Sebenarnya awal mula 'pecah'-nya dari situ. Ya ternyata respons orang di Jakarta lebih awal daripada di Bandung. Setelah main di situ barulah tempat-tempat di Bandung mau diterima," tambahnya.
Perjuangan Feel Koplo di Kelas Atas
- Jagodangdut/Siti Ulfa Zulfaijah
Tantangan utama Feel Koplo bukan hanya meraih pengakuan di Jakarta, tetapi juga memperoleh tempat di kelab malam kelas atas.
Mereka mengakui bahwa membawa dangdut ke dalam lingkungan yang lebih eksklusif dan berkelas bukanlah tugas yang mudah.
"Mau ngundang, yaudah Feel Koplo main saja di Jakarta. Di gedung lantai berapa, nggak ada gedung sebagus itu di Bandung," ujar Ikhsan.
"Sebenarnya awal mula 'pecah'-nya dari situ. Ya ternyata respons orang di Jakarta lebih awal daripada di Bandung. Setelah main di situ barulah tempat-tempat di Bandung mau diterima," tambahnya.
Selain itu, nama Feel Koplo mulai dikenal luas karena para musisi yang lagunya mereka remix mengapresiasi kreativitas mereka. Ikhsan menjelaskan, "Lagu-lagu yang kami remix tuh posting, akun-akun bandnya nge-up juga. Ternyata orang yang punya lagu pun mengapresiasi."
Mengubah Citra Dangdut
- Berbagai Sumber
Dangdut selama ini sering dikaitkan dengan citra musik akar rumput. Pertentangan antara Rhoma Irama dan Benny Soebardja pada era 1970-an bahkan mempertegas pandangan tersebut.
Namun, Feel Koplo datang sebagai agen perubahan, menghapus sekat-sekat pemisah dan membuat dangdut dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk kelas menengah hingga atas.
Tidak hanya sekadar membawa dangdut ke kelab malam papan atas, Feel Koplo juga berhasil menghadirkan musik dangdut di kota Yogyakarta, di mana mereka diundang untuk tampil di salah satu restoran dan kelab malam terkenal.
"Owner-nya (membuat aturan) lagu indonesia saja nggak boleh nge-play di situ. si owner-nya bilang cobain deh, berani lah Feel Koplo cobain," kata Tendi.
"Jadi kelab tiga lantai, lantai satu resto, lantai dua untuk DJ yang nggak terlalu party, yang chill, yang lantai tiga memang kelab yang lampu-lampu gemerlap banget. Jadi si owner-nya yuk Feel Koplo main pertama di lantai dua, penuh rame. Terus coba di lantai tiga, pertama kali musik dangdut dimainkan di kelab," tambah Ikhsan.
Faktor Pendukung Kesuksesan Feel Koplo
- Jagodangdut/Siti Ulfa Zulfaijah
Menurut Feel Koplo, keberhasilan mereka dalam membawa dangdut ke level yang lebih tinggi bukan hanya hasil dari usaha mereka sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Munculnya kebijakan baru di kelab malam yang memperbolehkan lagu Indonesia diputar di pesta menjadi salah satu faktor penting. Selain itu, gelombang popularitas pesta karaoke turut membantu mereka.
Tendi dan Ikhsan juga menyadari bahwa mereka muncul di saat yang tepat. Mereka menjadi bagian dari gelombang baru kolektif DJ dan selektor musik yang muncul di berbagai kota.
"Selain Feel Koplo, muncul lagi yang baru-baru. Di Bandung saja ada dua, terus di Bali, di yogya," beber Tendi.
Hal tersebut semakin memperkuat gelombang revolusi musik dangdut yang mereka ciptakan. Ikhsan berharap, "Jadi wave-nya lebih kuat. Ya semakin banyak yang melakukan, semoga hype-nya ada terus."
Tampil di Berbagai Panggung
- Instagram/feelkoplo
Feel Koplo tidak hanya membatasi penampilan mereka di kelab malam kota besar.
Mereka juga mengangkat musik dangdut dengan tampil di acara-acara dangdut bersama para pedangdut ternama.
Meskipun awalnya merasa gugup karena harus tampil dalam suasana yang sangat berbeda, Ikhsan dan Tendi pada akhirnya merasa dapat menguasai panggung dengan baik.
"Itu mah emang acara dangdut, semua roots-nya dangdut. Lumayan tegang, mungkin DJ dangdut, yang kaya Feel Koplo takutnya (penonton) kaget. Yang biasa nonton dangdut ada penyanyinya, ini cuman berdua doang pake laptop, controller, digital lah. Takutnya nggak diterima. Ya, sebenarnya gue pribadi punya rasa takut itu di acara-acara yang sebelumnya belum pernah. Ternyata warga-warga masih nerima. Seru-seru," kata Ikhsan.
Akhir Kata
Feel Koplo bukan sekadar duo DJ yang sukses membawa dangdut ke level atas. Mereka adalah perwakilan dari perubahan besar dalam dunia musik, mengubah stereotip dan membuka pintu bagi musik dangdut untuk dinikmati oleh semua kalangan.
Kesuksesan mereka bukan hanya hasil dari dedikasi dan inovasi, tetapi juga didorong oleh dukungan dari kelompok musisi dan pecinta musik yang semakin memahami dan menghargai keberagaman musik lokal.
Dalam sebuah dunia di mana tren musik cepat berubah, Feel Koplo memberikan inspirasi bahwa eksperimen musik lokal dapat sukses, asalkan dilakukan dengan dedikasi dan keberanian untuk mengeksplorasi.
Perjalanan Feel Koplo dari penolakan di Bandung hingga meraih sukses di berbagai panggung adalah cerminan dari semangat perubahan dan keberhasilan dalam merangkul keberagaman musik Indonesia. Mereka bukan hanya menciptakan gelombang dangdut yang lebih kuat, tetapi juga memberikan pandangan baru tentang bagaimana musik lokal dapat menjadi bagian integral dari panggung internasional.