Home Event Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Indeks

Banyak Bermunculan Pedangdut Koplo, Ternyata Ini Alasan Dangdut Koplo Digemari Anak Muda

img_title
NDX AKA

Jakarta –  Apakah Anda pernah menyadari bahwa musik dangdut koplo, yang dulunya dianggap tidak gaul dan ketinggalan zaman, kini semakin diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar kita?.

Mungkin ada di antara Anda yang menjadi pelopor eksistensi dangdut koplo di sekitar, menggantikan playlist indie folk atau pop dengan playlist dangdut koplo?.

Munculnya fenomena 'Koplo Wave' menunjukkan bahwa dangdut koplo bukan lagi sesuatu yang dianggap kampungan, melainkan telah menjadi primadona baru dalam industri musik nasional. 

Lantas apa yang membuat dangdut koplo banyak digemari mulai dari anak muda hingga dewasa? Berikut ini JagoDangdut sajikan ulasannya untuk Anda!

Asal Usul Dangdut Koplo

img_title
Pemuda Sinarmas
Foto :
  • Berbagai Sumber

Pada awal tahun 2000-an, muncul subgenre dari musik dangdut yang dikenal sebagai dangdut koplo. Musik ini identik dengan ketukan gendang yang kuat dan tarian energetik dari para penyanyinya. Awalnya, dangdut koplo menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Rhoma Irama, ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI), bahkan menyatakan bahwa dangdut koplo bukan bagian dari musik dangdut pada sebuah seminar. Namun, seiring waktu, dangdut koplo berkembang pesat dan populer, terutama setelah munculnya Inul Daratista dengan gerakan ikoniknya.

Pertentangan terhadap dangdut koplo pada awalnya muncul karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang umumnya diusung oleh musik dangdut pada masa sebelumnya. Namun, dalam perkembangannya, banyak penelitian yang mengangkat topik dangdut koplo dan mengajukan pertanyaan apakah dangdut koplo benar-benar merupakan subgenre yang berbeda dari dangdut. Meskipun terlihat lebih erotis dan memiliki tempo yang lebih cepat, beberapa penelitian mendukung pandangan bahwa dangdut koplo sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan dangdut pada umumnya.

Arti koplo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bodoh atau dungu. Dangdut koplo dianggap dapat membuat pendengar 'mabuk' karena kegilaan zaman di masa tersebut. Meskipun awalnya dianggap kontroversial, para musisi dangdut koplo berusaha menyelamatkan pendengarnya dari dampak kegilaan sosial pasca Orde Baru. Musik ini menjadi bentuk penghiburan dan pelampiasan stres bagi masyarakat pada saat itu.

Masyarakat Butuh Musik Dangdut yang Baru

img_title
Feel Koplo
Foto :
  • Instagram/feelkoplo

Musik dangdut, sebagai komoditas dalam industri musik nasional, telah mengakar dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, stigma 'musik orang tua' atau 'musik kalangan bawah' masih melekat pada musik dangdut. Meskipun demikian, situasi mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir. Dangdut koplo muncul sebagai subgenre yang semakin eksis dan memudahkan masyarakat untuk menerima musik dangdut tanpa terbebani stigma negatif.

Berdasarkan buku "Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music" oleh Andrew N. Weintraub, dangdut koplo mulai populer pascareformasi dan diakui sebagai subgenre yang memiliki tempo dan permainan gendang yang lebih dominan dibandingkan dengan instrumen musik lainnya.

Pada awalnya, dangdut koplo hanya populer di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, seiring berjalannya waktu, fenomena dangdut koplo menyebar ke seluruh Indonesia.

Ketika membicarakan transformasi dangdut koplo di era sekarang, kita dapat membaginya menjadi dua subjek utama yang berpengaruh dalam dinamika yang ada. Pertama, ada musisi dangdut koplo yang mengusung alternatif baru dalam musik mereka. Kedua, ada musisi dangdut koplo yang tetap mempertahankan tipikal paten musik dangdut koplo.

Dalam ranah alternatif, beberapa musisi seperti Feel Koplo dan Prontaxan merubah struktur musik dangdut koplo dengan unsur modernisasi dan kontemporer. Feel Koplo, misalnya, lebih suka disebut sebagai grup dangdut elektronik karena mereka mencampur unsur-unsur musik yang biasanya kita dengar di bar atau kelab malam. Di sisi lain, Prontaxan memadukan dangdut koplo dengan genre Funkot atau Funky Kota, memberikan sentuhan yang lebih galak pada musik mereka.

Di sisi lain, ada musisi dangdut koplo seperti NDX A.K.A, Guyon Waton, Denny Caknan, dan Ndarboy Genk yang tetap mempertahankan ciri khas dari dangdut koplo. Mereka menambahkan elemen-elemen seperti lirik berbahasa Jawa dan tema-tema yang relevan dengan kehidupan masyarakat muda. Pengemasan karya yang menarik dan penggunaan instrumen musik dengan kombinasi voice over khas menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar.

Fenomena 'Koplo Wave'

img_title
Musisi Dangdut Koplo Hits 2023
Foto :
  • Berbagai Sumber

Dalam era globalisasi ini, ketika kita berbicara tentang tren musik yang sedang berkembang, seringkali kita memikirkan 'Korean Wave' yang telah memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, di tanah air, ada sebuah fenomena musik lokal yang mulai menunjukkan keberanian dan keberhasilan di ranah domestik, fenomena yang dikenal sebagai 'Koplo Wave'. Sejalan dengan 'Korean Wave', minat masyarakat terhadap musik dangdut koplo semakin meluas, menciptakan gelombang positif yang kini mengalir ke berbagai lapisan masyarakat.

Muda-mudi lokal tampaknya dengan cepat merespons gelombang baru ini. Mereka tidak hanya menerima dangdut koplo, tetapi juga tenggelam dalam sensasi 'Koplo Wave' dengan antusiasme tinggi. Batasan generasi, yang dahulu tampak begitu nyata, mulai luntur. Sekarang, baik yang muda maupun yang lebih tua dapat bersama-sama bergumul dan menikmati irama energetik dangdut koplo.

Stigma negatif yang melekat pada dangdut koplo secara perlahan mulai memudar dan berubah menjadi citra yang lebih positif. Dangdut koplo bukan lagi hanya musik dari kalangan tertentu, tetapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Eksistensi dangdut koplo kini telah menembus berbagai lapisan masyarakat secara menyeluruh. Dari warung makan Tegal hingga acara hajatan, dari kelab malam hingga pusat perbelanjaan, dan bahkan di dalam transportasi online yang sering kita tumpangi, dangdut koplo telah merajai panggung-panggung tersebut. Gigs musik dengan guest star, baik itu musisi solo maupun grup musik dangdut koplo, dapat dengan mudah kita temui di mana-mana.

Tidak hanya terpaku pada satu genre musik, fenomena 'Koplo Wave' melintasi batas-batas itu sendiri. Bukanlah hal yang jarang melihat gigs lintar genre, di mana musisi dangdut koplo berbagi panggung dengan musisi dari berbagai genre yang berbeda. Ini adalah bukti bahwa dangdut koplo tidak hanya diterima, tetapi juga diakui oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang memiliki preferensi musik yang berbeda.

Dangdut koplo bukan sekadar tren musik sesaat. Fenomena 'Koplo Wave' menciptakan gelombang yang lebih dalam, mengukuhkan dangdut koplo sebagai bagian integral dari identitas budaya Indonesia. Musik ini bukan hanya sebagai bentuk hiburan semata, tetapi juga sebagai ekspresi keberagaman dan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

Dengan lirik yang seringkali mengangkat keseharian dan nilai-nilai lokal, dangdut koplo menjadi cermin kehidupan masyarakat Indonesia. Tema-tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti cinta, kerja keras, dan kegembiraan, membuat dangdut koplo menjadi dekat di hati pendengarnya. Eksistensi dan perkembangan dangdut koplo adalah bukti kuat bahwa musik bukan hanya tentang melodi dan irama, tetapi juga tentang meresapi dan menghayati makna di balik setiap not musik yang terdengar.

Dengan momentum yang terus berkembang, apa yang mungkin menjadi masa depan bagi fenomena 'Koplo Wave'? Mengingat tingginya minat masyarakat dan penetrasi dangdut koplo ke berbagai lapisan, tampaknya 'Koplo Wave' akan terus melaju dengan kekuatan penuh. Peran digitalisasi dan media sosial akan terus mendukung distribusi dan eksposur dangdut koplo ke berbagai penjuru.

Perlu diakui bahwa dangdut koplo masih berada dalam proses penerimaan di tingkat global, dan perjalanan menuju pengakuan internasional mungkin membutuhkan waktu. Namun, dengan semangat yang telah ditunjukkan oleh penggemar setia dan semakin kreatifnya para musisi dangdut koplo dalam menghadirkan inovasi, masa depan 'Koplo Wave' mungkin akan membawa lebih banyak kejutan dan pencapaian gemilang.

Dalam mengakhiri eksplorasi fenomena 'Koplo Wave', satu hal yang pasti bahwa dangdut koplo tidak lagi dianggap sebagai musik kampungan atau terbatas pada kalangan tertentu. Sebaliknya, dangdut koplo telah menjadi simbol keberanian, keberhasilan, dan keberagaman budaya Indonesia. Seiring dengan terus meningkatnya apresiasi dan penerimaan, 'Koplo Wave' akan terus membawa kita dalam perjalanan yang penuh warna, mengukuhkan posisi dangdut koplo sebagai bagian tak terpisahkan dari jagat musik Indonesia.

Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit