Banyak Bermunculan Pedangdut Koplo, Ternyata Ini Alasan Dangdut Koplo Digemari Anak Muda
Ketika membicarakan transformasi dangdut koplo di era sekarang, kita dapat membaginya menjadi dua subjek utama yang berpengaruh dalam dinamika yang ada. Pertama, ada musisi dangdut koplo yang mengusung alternatif baru dalam musik mereka. Kedua, ada musisi dangdut koplo yang tetap mempertahankan tipikal paten musik dangdut koplo.
Dalam ranah alternatif, beberapa musisi seperti Feel Koplo dan Prontaxan merubah struktur musik dangdut koplo dengan unsur modernisasi dan kontemporer. Feel Koplo, misalnya, lebih suka disebut sebagai grup dangdut elektronik karena mereka mencampur unsur-unsur musik yang biasanya kita dengar di bar atau kelab malam. Di sisi lain, Prontaxan memadukan dangdut koplo dengan genre Funkot atau Funky Kota, memberikan sentuhan yang lebih galak pada musik mereka.
Di sisi lain, ada musisi dangdut koplo seperti NDX A.K.A, Guyon Waton, Denny Caknan, dan Ndarboy Genk yang tetap mempertahankan ciri khas dari dangdut koplo. Mereka menambahkan elemen-elemen seperti lirik berbahasa Jawa dan tema-tema yang relevan dengan kehidupan masyarakat muda. Pengemasan karya yang menarik dan penggunaan instrumen musik dengan kombinasi voice over khas menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar.
Fenomena 'Koplo Wave'
- Berbagai Sumber
Dalam era globalisasi ini, ketika kita berbicara tentang tren musik yang sedang berkembang, seringkali kita memikirkan 'Korean Wave' yang telah memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, di tanah air, ada sebuah fenomena musik lokal yang mulai menunjukkan keberanian dan keberhasilan di ranah domestik, fenomena yang dikenal sebagai 'Koplo Wave'. Sejalan dengan 'Korean Wave', minat masyarakat terhadap musik dangdut koplo semakin meluas, menciptakan gelombang positif yang kini mengalir ke berbagai lapisan masyarakat.
Muda-mudi lokal tampaknya dengan cepat merespons gelombang baru ini. Mereka tidak hanya menerima dangdut koplo, tetapi juga tenggelam dalam sensasi 'Koplo Wave' dengan antusiasme tinggi. Batasan generasi, yang dahulu tampak begitu nyata, mulai luntur. Sekarang, baik yang muda maupun yang lebih tua dapat bersama-sama bergumul dan menikmati irama energetik dangdut koplo.