Musik Dangdut dan Film Horor Tembus Tiga Besar Kontributor PDB, Sandiaga Uno Bidik Pengakuan UNESCO
Contohnya, di negara-negara seperti Turki, Afrika, hingga Korea, menurut Sandiaga, musik dangdut telah mendapatkan banyak pendengar setianya.
"Dangdut ini mulai dari Turki, Afrika sampai ke Korea sudah diterima sebagai musik yang universal, yang akrab ditelinga yang layaknya produk ekonomi kreatif yang bisa kita ekpsor. Ratusan juta masyarakat kita menikmati dangdut, karena kalau tidak suka dangdut sungguh terlalu," kata Sandiaga.
Menurutnya, saat ini musik dangdut telah secara resmi diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Sandiaga berharap bahwa ke depannya, musik dangdut dapat diberikan pengakuan lebih lanjut sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
"Dangdut ini salah satu yang mendunia dan baru saja diakui Kemendikbud menjadi warisan budaya tak benda. Mari kita tingkatkan menjadi warisan budaya tak benda di level Unesco," sebut Sandiaga Uno.
Disamping musik dangdut, menurutnya, drama horor atau drakor juga termasuk dalam sektor ekonomi kreatif yang telah mencapai tingkat popularitas internasional.
Sandiaga memberikan contoh seperti film "KKN Desa Penari" yang sudah berhasil diputar di berbagai negara di luar negeri.