Jelang Ulang Tahun ke-77, Inilah 26 Fakta Menaik Tentang Raja Dangdut Rhoma Irama
JagoDangdut – Rhoma Irama, yang juga dikenal sebagai Raja Dangdut, merupakan salah satu ikon musik Indonesia yang telah membanggakan negaranya selama beberapa dekade.
Dengan karirnya yang berjalan selama puluhan tahun, Rhoma Irama telah menyumbangkan begitu banyak pada industri musik Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak generasi.
Seiring dengan mendekati ulang tahun ke-76, mari kita kupas 26 fakta menarik yang membuatnya begitu istimewa.
Fakta Menarik Rhoma Irama
- YouTube Rhoma Irama Official
1. Nama Rhoma Irama merupakan singkatan dari Raden Haji Oma Irama, dan ia bergelar Raden karena kedua orang tuanya memiliki keturunan bangsawan.
2. Ayah Rhoma, Raden Burdah Anggawirya, adalah seorang komandan gerilyawan Garuda Putih pada zaman kemerdekaan. Rhoma Irama adalah putra kedua dari 12 bersaudara.
3. Rhoma Irama mulai terlibat dalam dunia musik saat masih duduk di kelas 4 SD, ketika dia tampil dalam sebuah pertunjukan di Gedung SBKA Manggarai bersama Bing Slamet.
4. Rhoma pernah belajar silat Cingkrik dgn Pak Rohimin di Kebon Jeruk dan silat Sigundel di jalan Talang Jkt.
5. Rhoma sempat bersekolah di beberapa SMA, seperti SMA PSKD Jakarta, SMA St. Joseph di Solo, dan akhirnya menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, lulus pada tahun 1964.
6. Di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman2nya. Saat di SMA, ia membentuk Band Gayhand.
7. Masa SMA di Solo,ia melewati masa-masa sangat pahit. Ia menjadi pengamen di jalanan kota Solo.ia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito.
8. Rhoma Irama sempat Kuliah di Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Namun hanya bertahan setahun karena ketertarikannya pada musik yg besar.
10. Selain penyanyi Orkes Melayu Candraleka dan Indraprasta, Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan Varia Irama Melody.
11. Rhoma Irama mendirikan Soneta Group pada 13 Oktober 1970, yang menjadi langkah penting dalam karir musiknya.
12. Pemerintah Orde Baru melarang Rhoma Irama tampil di TVRI selama 11 tahun dengan alasan politik, karena lagu-lagunya yang menyindir pemerintah.
13. Rhoma Irama tidak hanya dikenal sebagai penyanyi dangdut, tetapi juga sebagai aktor yang membintangi beberapa film. Selain itu, ia juga diakui oleh peneliti musik, seperti William H. Frederick, sebagai figur revolusioner dalam musik Indonesia.
14. Film berjudul Satria Bergitar menelan biaya Rp 750 juta (padahal itu tahun 1984).
15. Rhoma tidak pernah makan uang dari hasil film, dan uangnya disumbangkan untuk amal, masjid, yatim piatu, dan perbaikan kampung.
16. Rhoma dua kali hampir mati saat konser di tahun 1980-an akibat kesetrum kabel listrik di panggung.
17. Rhoma terlibat dalam dunia politik dan pernah menjadi maskot PPP di masa Orde Baru. Ia juga terpilih sebagai anggota DPR mewakili seniman dan artis pada tahun 1993.
18. Pada tahun 2005, Rhoma menerima gelar Profesor dan Doktor Honoris Causa untuk bidang musik Dangdut dari American University of Hawaii. Walaupun sempat di gugat.
19. Rhoma pernah menikah dengan Ricca Rachim dan Angel Lelga. Ricca Rachim menjadi muslim setelah menikah dengannya.
20. Gitar-gitar yang digunakan Rhoma selalu setingkat lebih baik daripada gitar-gitar gitaris Indonesia lainnya, termasuk gitar wireless pertama di dunia, Steinberger.
21. Album Begadang merupakan kaset Indonesia pertama yang menyelipkan lirik lagu pada sampulnya.
22. pada tahun 2003, Rhoma menciptakan kontroversi dengan mengkritik Inul Daratista melalui organisasi PAMMI, menentang peredaran album "Goyang Inul."
23. Rhoma dan Elvy diakui oleh MURI sebagai Raja dan Ratu Dangdut Indonesia. Asia Week pada tahun 1985 menempatkannya sebagai raja musik Asia Tenggara.
24. Rhoma telah menghasilkan lebih dari 600 judul lagu, beberapa di antaranya memperoleh 11 Golden Plate Award.
25. Lagu 135.000.000 adalah satu-satunya lagu di Indonesia yang judulnya berubah-ubah setiap tahun.
26. Rhoma terpilih tiga kali sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) untuk periode 2012-2017.