Rhoma Irama Pernah Memohon Kepada Tuhan untuk Dicabut Bakat Seninya Karena Hal Ini
Jakarta – Raja Dangdut Rhoma Irama sukses membesarkan musik dangdut di Tanah Air. Perjuangannya tidak mudah sempat mendapat banyak rintangan, namun kini musik dangdut menjadi salah satu genre yang paling disukai.
Perjalanan kariernya sebagai seorang penyanyi dangdut bagi Rhoma Irama memang tidaklah mudah. Bahkan pelantun lagu 'Begadang' itu sempat merasakan keresahan di dunia seni musik.
Rhoma Irama dan Musik Dangdut
- Instagram/rhoma_official
Lebih mengejutkan lagi Rhoma Irama pernah meminta petunjuk kepada Tuhan dan mencabut bakat seninya. Berikut berita selengkapnya.
Pria yang akrab disapa Pak Haji itu belum lama ini menghadiri sebuah acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Dalam acara tersebut, Pak Haji juga menjadi salah satu pembicara. Rhoma Irama tampak begitu gagah dengan memakai peci hitam serta pakaian serba putih.
Menariknya Rhoma Irama berbicara dalam kongres tersebut dengan materi 'Strategi Dakwah Melalui Praktik Seni dan Budaya'.
Dalam hal ini selaku pelaku seni dan dakwah, Rhoma Irama menyampaikan beberapa pengalamannya di dunia musik dangdut.
Bukan hal mudah saat itu Pak Haji di awal kariernya dengan mendapatkan tantangan yang luar biasa di dunia seni musik. Bahkan ia sempat berdoa dan memohon dicabut bakatnya.
"Ini meresahkan saya. Saat itulah setiap shalat, saya berdoa kepada Allah, 'Ya Allah, seandainya seni ini hanya memperlebar jalanku ke neraka, tolong cabut bakat yang engkau berikan kepadaku ini. Tapi, kalau bakat yang engkau berikan ini dapat membawa kepada keridhaan-Mu, tolong bimbing saya," ucap Rhoma Irama seperti dikutip lewat channel YouTube Rhoma Irama Center.
Bahkan Rhoma Irama mendapatkan sebuah rintangan yang luar biasa saat di atas panggung. Seperti saat mengucapkan salam, namun respon penonton yang hadir terkesan tidak menyukainya.
Bahkan saat itu banyak penonton yang berteriak menghujat hingga ada yang melempar sandal dan lumpur ke atas panggung.
"Dakwah pertama saya di musik adalah ketika saya mengucapkan 'assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh' di pentas musik, yang saat itu sangat ditabukan. Tempatnya di Ancol, yang belum indah seperti sekarang. Begitu diucapkan sebelum penampilan, hujan sandal dan hujan lumpur ke panggung. 'Hoy, bukan masjid', 'Bukan majelis taklim, hoy.' Begitu tabunya dan gap yang besar antara agama dan musik saat itu," ungkap Rhoma Irama.