- -
Kini, Syam tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih duduk di bangku SMA dan SMP di sebuah rumah sederhana di Kampung Babakan Jawa, Sukabumi.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Syam dan istrinya terpaksa mengamen. Mereka tidak melakukannya setiap hari, melainkan hanya saat cuaca bersahabat dan kondisi fisik memungkinkan. Biasanya, Syam mengamen selepas zuhur bersama istrinya dan anak bungsunya.
Syam dan keluarganya berjalan kaki sepanjang 10 hingga 15 kilometer setiap hari untuk mengamen. Mereka menyusuri toko-toko dan rumah makan di sekitar Sukabumi, menyanyikan lagu-lagu yang diiringi gitar. Dari hasil mengamen, Syam mendapatkan Rp50.000 hingga Rp100.000 per hari. Meski hasilnya tidak seberapa, ia terus berjuang demi keluarganya.
Perjalanan hidup Syam Permana adalah kisah tentang seniman besar yang pernah berjaya, namun kini harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Meski demikian, semangatnya dalam berkarya tidak pernah padam, dan ia tetap berharap bisa memberikan yang terbaik bagi keluarga dan dunia musik yang dicintainya.