Tidak diketahui pasti bagaimana nasib Rhoma Irama sebagai caleg Golkar di Pemilu 1997. Kabar mengenai keterlibatannya di dunia politik juga meredup seiring runtuhnya pemerintahan rezim Orde Baru pada Mei 1998 oleh gerakan reformasi.
4. Pulang ke PPP (2008)
Rhoma Irama kemudian menjadi daya tarik wartawan politik usai disebut aktif kembali dalam politik praktis. Pada tahun 2008, Rhoma Irama bersama dengan dua ustaz terkenal yakni Zainuddin MZ, Noer Muhammad Iskandar Sq, dan Fadil Hasan bergabung dengan PPP.
5. Dicalonkan Jadi Capres oleh PKB (2013)
Pada Juli 2013 Rhoma Irama menyampaikan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden setelah mendapat dukungan dari sejumlah ulama.
Namun kesiapan Rhoma diabaikan oleh sebagian elite PPP dengan alasan partai belum membahas soal siapa calon presiden di Pemilu 2014. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan cerdik memanfaatkan kesempatan ini. Ia menawarkan Rhoma sebagai calon presiden PKB untuk Pemilu 2014.
Rhoma sering hadir dalam berbagai acara yang diselenggarakan PKB. Ia menjadi simbol partai dalam menarik massa. Akibatnya, suara PKB di Pemilu 2014 naik menjadi 11,2 juta (9,04%) dari 5,15 juta suara (4,95%) pada Pemilu 2009 yang secara otomatis juga meningkatkan jumlah kursi mereka di DPR RI.