Angely Emitasari Jadi Kepala Desa, Ini yang Terjadi Padanya Sekarang

JagoDangdut – Pada November 2019, khalayak dikejutkan dengan tersebarnya foto-foto seorang wanita cantik yang baru saja dilantik sebagai Kepala Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Lamongan oleh sang Bupati, Fadeli.

Wanita tersebut diketahui bernama Angely Emitasari. Ternyata, Angely bukan orang biasa. Ia merupakan biduan tersohor di Lamongan yang terkenal dengan nama panggung, Angel Emitasari. Sudah banyak lagu yang menjadi karya Angely, diantaranya 'Cinta Anak Kampung', 'Luka Hati Luka Diri' dan masih banyak lagi.

Lama tak muncul di pemberitaan, ternyata Angely masih aktif sebagai pengguna Instagram. Melalui akun miliknya, @angelemythasari diketahui Ia sibuk menjalankan kegiatan sebagai Kepala Desa. Biduan kelahiran, 16 Oktober 1991 ini juga banyak menghiasi feed Instagram dengan potret diri. Pesona Angely begitu nyata, apalagi ketika sedang mengenakan pakaian dinas.

Nah, seperti yang pernah diucapkan oleh Angely, Ia memang tidak meninggalkan profesinya terdahulu. yaitu bintang dangdut. Dari unggahan Instagram sang biduan, rupanya Angely telah merilis lagu baru berjudul 'Aku Kesyel Aku Syebel' pada, 17 Maret 2020 lalu. Banyak dukungan yang dilontarkan warganet untuk Angely.

" semoga lagu nya laris .bu kades "

" wooww woow punya lagu baru semoga success sllu mbak "

" Sukses sayank kuh semoga lagu nya melambung Aamiin "

Dan yang menarik, Angely melakukan perubahan nama panggung, dari Angel Emitasari menjadi Angel Kades. Diduga, pemilihan nama tersebut agar khalayak tahu, sosok Angely adalah seorang biduan yang punya tanggung jawab sebagai Kepala Desa. Bagi Angely, kedua bidang tersebut sangat berarti.

Angely sendiri sudah lama berkecimpung di dunia dangdut. Sejak SMA, Angely bergabung dengan grup orkes dangdut bernama Adella. Dari situ, nama biduan berusia 28 tahun ini dikenal masyarakat luas. Bakat Angely juga terasah seiring jam terbang yang kian tinggi.

Lantaran, dangdut sudah menjadi bagian hidupnya, Angely akan terus mempertahankan profesi tersebut tanpa melupakan tugas serta kewajiban seorang Kepala Desa. Ia berupaya agar tidak terjadi benturan jadwal antara pekerjaan sebagai biduan dan Kepala Desa.