Inginkan Dangdut Sebagai Warisan Dunia, Mantan Konjen RI Dukung Dekan UIN Minta Fadli Zon Wujudkan
- Berbagai Sumber
Ismatu Ropi sebelumnya menyampaikan harapan agar musik dangdut bisa diakui sebagai warisan budaya dunia. Pada acara ulang tahun ke-62 Fakultas Ushuluddin, yang menghadirkan diskusi bersama Haji Rhoma Irama, Ismatu mengungkapkan bahwa dangdut bukan hanya musik, tetapi juga bagian penting dari identitas bangsa.
"Bagian dari keinginan kita, di UIN Jakarta, di fakultas Ushuluddin untuk menjadikan dangdut sebagai salah satu warisan dunia takbenda (Intagible Culture Heritage), dan harapan kami nanti, bapak Menteri Kebudayaan yang baru, Fadli Zon, bisa mendengar harapan ini," ujar Ismatu.
Ismatu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan pengakuan dangdut di tingkat internasional. Ia menegaskan bahwa musik, termasuk dangdut, adalah bahasa universal yang mampu membuka ruang spiritualitas dan membawa pesan positif. “Contohnya, Haji Rhoma Irama, ikon dangdut Indonesia yang selalu menyisipkan pesan moral dalam setiap lagunya,” ujarnya.
Rhoma Irama dan Semangat Dakwah lewat Musik
- YouTube/Rhoma Irama Official
Rhoma Irama juga berbicara mengenai alasan spiritualnya dalam merombak aliran bermusik. Dengan membawa misi yang lebih religius, Rhoma dan grup Soneta memutuskan untuk menjauhi alkohol, pergaulan bebas, dan perjudian. Langkah ini merupakan “revolusi iman” yang dilakukan Rhoma, terutama sejak mendeklarasikan Soneta sebagai Voice of Moslem pada 13 Oktober 1973.