Rhoma Irama Bikin Profesor Jepang Tak Berkutik, saat Bertanya Bikin Lagu Religi hingga Politik

JagoDangdut – Rhoma Irama merupakan salah satu legenda musik Indonesia yang masih konsisten dengan karyanya hingga kini. Pria yang dijuluki Raja Dangdut itu hingga kini telah membuat lebih dari 800 lagu.

Hal tersebut menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa bagi pria yang akrab disapa Pak haji itu. Hingga kini lagu-lagunya masih disukai banyak orang.

Rhoma Irama dan Profesor Jepang

Andre Taulany terkesima lihat penghargaan Rhoma Irama

Foto :

• YouTube: Taulany TV

Menariknya dalam setiap lagu yang diciptakannya, Pak Haji selalu menyelipkan pesan menarik bagi banyak orang. Lagu-lagu pak Haji juga tidak melulu soal cinta.

Tetapi Rhoma Irama juga membuat lagu mulai dari religi hingga bernuansa politik. Hampir semua aspek kehidupan sudah Pak Haji buat lagunya.

Salah satu profesor di Jepang pernah bertanya kepada ayah dari Ridho Rhoma tersebut terkait dengan lagu-lagu bernuansa agama dan politik.

Hal itu berawal saat Andre Taulany berkunjung ke markas Soneta. Saat itu Andre melihat sebuah quote menarik yang terdapat pada salah satu bagian dinding pintu masuk studio di markas Soneta.

"Music is not just for fun, but it has a responsibility to Allah and human beings," demikian ucap Andre usai melihat kutipan tersebut seperti dikutip lewat channel YouTube Taulany TV.

Rhoma Irama menjelaskan jika pertanyaan tersebut keluar saat dirinya sedang berada di Jepang dalam sebuah acara musik.

Retor dari Jepang tersebut bertanya tentang banyaknya lagu Rhoma Irama yang bermuatan religi, sosial dan politik.

"Pernyataan ini saya buat di Jepang, ketika rektor Universitas Tokyo bertanya, waktu itu kita dalam rangka World Music and Dance, jadi dia tanya kok musik Anda banyak bermuatan religi, sosial, politik," Ucap Rhoma Irama.

Mendengar pertanyaan tersebut, Pak Haji dengan spontan memberikan jawabannya yang hingga kini masih menjadi quote andalannya.

"Langsung spontan saya jawab, music is not just for fun, but it has a responsibility to Allah and human beings," jelas Rhoma Irama.