Home Event Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Indeks

Elvy Sukaesih Emosional Kecewa dengan Pemilu 2024

img_title
Elvy Sukaesih

JagoDangdutRhoma Irama belum lama ini menggelar konferensi pers terkait dengan isu kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024. Sang Raja Dangdut menyatakan sikapnya bersama seniman lainnya, salah satunya Elvy Sukaesih.

Ratu Dangdut tersebut turut hadir juga dalam acara yang digelar pada 22 Februari 2024 itu. Bahkan Elvy Sukaesih terlihat cukup emosional saat berbicara dengan lantang.

Elvy Sukaesih Emosional Bicara Pemilu 2024

img_title
Rhoma Irama
Foto :
  • YouTube/Rhoma Irama Official

Dalam acara yang bertema 'Mewujudkan Demokrasi Berintegritas' itu, Elvy Sukaesih merasa terpanggil sebagai seorang seniman untuk menyerukan pendapatnya.

"Saya sebagai seorang penyanyi seniman di negeri yang tercinta Indonesia. Saya merasa terpanggil sekali untuk hal ini," ucap biduan yang biasa disapa Umi Elvy tersebut dalam acara yang digelar di Markas Soneta, Depok, Jawa barat.

Lebih lanjut lagi Elvy cukup emosional dan merasa tidak kuat, bahkan geregetan dengan apa yang terjadi sekarang ini.

"Ini saya sebenarnya gak kuat kalau udah ngomongin hal ini mau nangis kayaknya geregetan banget gitu loh, ya Allah," ucap Elvy Sukaesih.

"Kita nyata-nyatanya dicurangi benar-benar gak ada malu nya sama sekali," lanjutnya.

Oleh karena itu Umi Elvy mengajak semuanya terutama untuk berjuang bersama demi perubahan.

"Ayo kita berjuang bersama apa selanjutnya yang harus kita lakukan, lawan! Karena bukan apa Indonesia perubahan kita harus berubah semua. Ayo kita berjuang bersama demi untuk bangsa negara," tandasnya.

Sebelumnya Rhoma Irama mengatakan bahwa kecurangan pemilu adalah kejahatan pemilu yang merusak etika dan moral bangsa.

"Kecurangan pemilu, atau boleh dikatakan kejahatan pemilu, telah terjadi sejak sebelum, saat, hingga saat penghitungan suara. Etika dan moral yang selama ini selalu kita agung-agungkan, telah menguap hilang, terutama di kalangan elit yang menguasi sumber daya politik dan ekonomi," ujar Rhoma Irama.

Rhoma Irama menilai bahwa pemilihan umum yang seharusnya menjadi pesta demokrasi bagi seluruh rakyat, telah disalahgunakan oleh kelompok tertentu yang ingin memenangkan calonnya dengan cara-cara tidak jujur dan adil.

Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit