Home Event Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Indeks

Hotman Paris dan Inul Daratista Sambangi Menko Luhut, Suarakan Protes Kenaikan Pajak hiburan 

img_title
Hotman Paris Hutapea

Jakarta - Penyanyi dangdut Inul Daratista bersama dengan pengacara Hotman Paris datang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedatangannya ke sana berkaitkan dengan protes soal kenaikan pajak hiburan senilai 40-75 persen. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Sambangi Menko Luhut

img_title
Inul Daratista
Foto :
  • YouTube: Deddy Corbuzier

Hotman Paris datang menyambangi Menko Luhut Binsar Pandjaitan. Pengacara sekaligus pengusaha itu datang tidak sendirian, ia ditemani oleh Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Haryadi Sukamdani dan Inul Daratistsa.

"Kita kemarin ketemu pak Mendagri, hari ini ketemu pak menko luhut, dua duanya sependapat angka 40 persen tidak masuk di akal," terang Hotman Paris.

Hotman Paris memandang bahwa kenaikan pajak hiburan tersebut tidak lah masuk aka. Pajak minimal 40% bukanlah sesuatu hal yang normal dengan perolehan pendapatan yang diambil oleh pengusaha.

"Karena kalau otak lu masih normal, ngga ada perusahaan yang bayar 40 persen dari gross. Kalau untung 10 persen tapi harus bayar 40 persen itu ada keanehan," tegas Hotman Paris.

"Bahkan di daerah sudah ada yang pakai pajak 75 persen dari gross pendapatan. Masuk di akal nggak lu?," sambungnya.

Hotman Paris lantas membandingkan besaran pajak hiburan di Indonesia dengan negara lain. Tarif pajak yang dipatok Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand yang hanya 5 persen.

Menurutnya pajak ideal pariwisata adalah 5 persen, sehingga hal tersebut bisa menarik wisatawan berkunjung.

"Pajak idealnya seperti di Bangkok, 5 persen ya. Karena itu dari total gross. Ibaratnya gini loh. Pajaknya itu kan biasanya dari keuntungan dipotong biaya. Itu prinsip pajak," ujar Hotman Paris.

Sementara itu, pajak hiburan untuk diskotek, karaoke, klub malam dan spa yang dipatok 25 persen juga masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain.

Buntut kebijakan tersebut, Hotman Paris pun mempertimbangkan untuk mengembangkan usahannya di luar negeri.

"Sudah mulai. Kita sekarang sudah merencanakan lagi, pendapatan tahun ini kita fokuskan di Dubai. Makanya kita mau kabur. Kita sudah mau buka di Twin Tower dekat Malaysia. (Juga) seluruh penghasilan kita mau ke Dubai. Goodbye Indonesia," tandas Hotman Paris.

Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit