Dicap Patriarki, Denny Caknan Geram
Jakarta - Nama Denny Caknan belakangan ini menjadi sorotan publik. Usai resmi menikah dengan Bella Bonita, pemilik nama lengkap Deni Setiawan itu menuai pernyataan yang cukup kontroversi.
Bahkan dirinya dicap patriarki oleh banyak netizen di media sosial. Tak terima dengan cap tersebut, Denny Caknan akhirnya buka suara. Seperti apa? Yuk simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Tanggapan Denny Caknan
- Instagram/denny_caknan
Ujian rumah tangga dalam pernikahan Denny caknan dan Bella Bonita terus menghampirinya bertubi-tubi. Setelah pernikahannya jadi pergunjingan netizen, kini pernyataan Denny Caknan yang memecat karyawannya dan menjadikan istrinya sebagai seorang pekerja menuai kontroversi.
Dirinya dicap sebagai patriarki karena dianggap terlalu mendominasi Bella Bonita. Seperti halnya tidak memperbolehkan istri memiliki aktivitas di luar rumah.
Dalam sebuah siaran langsung di Instagram, Denny Caknan pun angkat bicara soal gunjingan yang terjadi di media sosial.
Pelantun lagu 'Los Dol' itu nampaknya tidak terima mendapatkan cap tersebut.
"Itu ramai saya dicap suami partriarki tulisannya kan laki-laki yang hanya minta dilayani karena sejak kecil dilayani orang tua. Hehhhh.... dipikir kecilnya aku langsung kaya," ungkap Denny Caknan.
Denny Caknan sendiri menjelaskan bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga kaya. Sejak kecil dirinya sendiri selalu berusaha untuk mendapatkan uang.
"Rela jualan peyek nih. Yang nulis ada aja, karena anak laki-laki itu selalu dilayani terbiasa dilayani sejak kecil. Ya kalau lahir langsung kaya aku, nggak jualan peyek, nggak nanam pohon," teangnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa semasa kecil dirinya selalu melayani orang agar bisa mendapatkan keuntungan dari jualan peyek.
"Justru aku yang melayani dari kecil, silahkan bos, permisi bos. Dulu saya jual peyek satu toples besar Rp20 ribu, paling keuntungan bisa Rp2.000-3.000," paparnya..
Dicap sebagai laki-laki patriarki karena potongan video yang viral di media sosial, Denny Caknan geram netizen termakan opini.
"Kalian main ambil satu kesimpulan tidak melihat, tidak riset dulu," pungkasnya.