Soal Ayu Ting Ting Hubungan Bilqis dengan Enji Baskoro, KPAI Angkat Suara
Jakarta - Setelah hampir 10 tahun meninggalkan Ayu Ting Ting dan putrinya Bilqis Khumairah Razak, Enji Baskoro memebrikan pengakuan yang cukup mengejutkan.
Lantaran sempat tidak mengakui anak yang ada dalam kandungan Ayu Ting Ting, kini pria yang berprofesi sebagai DJ itu mengaku memantau sang putri lewat media sosial dan internet.
Tidak memiliki kesempatan bertemu dengan anak kandungnya, Enji Baskoro melampiaskan rasa rindu kepada Bilqis hanya melalui media sosial. Pernyataan tersebut rupanya ikut mendapatkan perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Seperti apa tanggapannya? Simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Tanggapan KPAI
- instagram: @ayutingting92
Jasrah Putra selaku pengurus KPAI ikut angkat suara soal permasalahan yang terjadi antara Enji Baskoro dan Ayu Ting Ting. Resmi bercerai pada 2014 lalu, mantan pasangan suami istri itu tidak akur satu sama lain.
Bahkan dalam pengakuannya Enji Baskoro mengatakan dirinya tidak pernah bertemu dengan Bilqis Khumairah Razak.
Hal tersebut sangat disayangkan pihak KPAI. Terlebih komunikasi antara anak dan orang tua dapat berdampak langsung terhadap tumbuh kembang anak.
"Ya tentu dampaknya terkait tumbuh kembang anak itu pasti ya, apalagi misalnya ada jejak digital perseteruan itu disampaikan, ya tentu, ketika anak mengetahui itu ketika besar jejak digital ini kan nggak bisa dihapus," kata Jasrah Putra dilansir JagoDangdut dari Instagram @lambegosiip pada Senin, 17 Juli 2023.
"Dan itu bisa katakanlah berdampak kepada mental anak. Apalgi misalnya ketika anak ini bersekolah temennya bertanya siapa bapakmu siapa ibumu. Saya kira ini akan mempengaruhi dampak tumbuh kembang anak," lanjutnya.
Jasrah Putra juga prihati dengan jejak yang ditinggalkan pasangan tersebut yang menuai pro dan kontra. Akan berpengaruh kepada mental sang anak, KPAI meminta netizen untuk lebih bijak menanggapi soal hubungan Ayu Ting Ting dengan mantan suaminya itu.
"Selain itu, ketika jejak digital ini unggah oleh orang tua terutama tentu publik akan terbelah. Ada yang setuju ada yang nggak," ungkap Jasrah Putra.
"Oleh sebab itu, tentu kita minta netizen untuk arif melihat lebih jauh kepentingan terbaik demi anak," tutupnya.