Gugat Cerai David Herbowo, Curhatan Lawas Shandy Aulia Soal Kebahagiaan Disorot

JagoDangdut – Kabar kurang menyenangkan datang di rumah tangga Shandy Aulia dan David Herbowo. Pasalnya Shandy resmi melayangkan gugatan cerai pada suaminya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Shandy Aulia

Foto :

• instagram: @shandyaulia

Keputusan wanita 35 tahun ini menggugat suaminya membuat publik terkejut. Pasalnya Shandy Aulia sempat meyakinkan jika rumah tangganya baik-baik saja. Dari keterangan Djuyamto, Humas PN Jakarta Selatan, Shandy Aulia melayangkan gugatan cerai karena kerap bertengkar dengan David Herbowo.

"Alasan gugatan karena perselisihan yang terus menerus (antara) penggugat dengan suaminya," ujar Djuyamto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 

Menariknya, dalam gugatan itu, Shandy Aulia tak menuntut harta gono-gini dan hanya mengajukan terkait hak asuh anak. Di tengah kabar tersebut, publik kembali menyoroti soal curhatan lawas Shandy Aulia kala rumah tangganya sempat bermasalah pada 2022 silam.

Sebelumnya Shandy sempat mengubah profil bio Instagram pribadinya tanpa embel-embel nama David Herbowo. Ia sempat membantah dugaan cerai dan beralasan bahwa perubahan bio IG tersebut untuk mengubah suasana baru,

"Suasana baru aja sih," kata Shandy Aulia di Tv.

Tak hanya itu, Shandy Aulia juga sempat menuliskan status galau soal rumah tangganya. Dalam curhatannya, Shandy menjelaskan bahwa keputusan yang ia ambil adalah kehendak Tuhan.

"Terdengar klise ya, to be honest semua hanya karena Tuhan. Hidup itu singkat kalau tidak takut akan Tuhan lalu harus takut dengan siapa lagi? Saya menyadari hidup saya ini bukan milik saya tapi milik Tuhan. Kapan pun Tuhan bisa minta saya untuk kembali dan saya takut kembali dengan kondisi mengambil keputusan yang jelas-jelas bukan dari Tuhan," tulis Shandy Aulia.

"Saya rasa pernikahan bukan seputar ego diri dan rasa berhak bahagia. Kalau mencari fokusnya keinginan diri tidak akan ada habisnya...pemikiran yang sangat sempit sekali... Pada akhirnya harus melawan kesombongan diri dan benar-benar harus memandang hadirat Tuhan. Kalau andalkan logika dan pikiran sendiri pasti fokus pada 'saya berhak begini dan begitu' tapi kan hidup saya bukan milik saya tapi milik Tuhan," tambahnya.