Ibu Eny dan Tiko Hidup Prihatin dengan Penerangan Lilin, Sering Kali Tolak Bansos
Menurut Slamet, Tiko merupakan orang yang penurut sama ibunya tersebut. Apapun itu ia pasti minta izin kepada ibunya. Dan ibu Eny itu sendiri selalu menolak jika diberikan bantuan sosial.
"Jadi yang tinggal di sini kan Tiko dan Bu Eny, Tiko itu anaknya yang penurut dengan ibu, apa-apa harus izin ke ibunya. Dari lingkungan, si Ibu Eny kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," kata Slamet.
Slamet mengungkapkan jika ibu Eny tersebut dulu hidupnya berkecukupan, hingga menolak bansos hingga saat ini.
"Karena dia itu kan awalnya orang berada (berkecukupan), jadi enggak mau dibantu. Tapi kita namanya lingkungan, supaya bantuan bisa nyampe ke Bu Eny, yaitu si Tiko diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan. Jadi si Tiko yang suruh ambil, dibawa, jadi dia yang masukin ke dalam rumah," ungkapnya.
Tiko sendiri sebelumnya mengungkapkan cara hidup mereka berdua meski tanpa adanya listrik dan air. Menurut penuturannya ia memakai lilin sebagai penerangan dan juga mengambil air dari tetangganya.
"Jadi, air ngambil dari sebelah (tetangga) kan ada Sanyo, ngambil seember, seember gitu. Kalau untuk listrik gak ada, penerangan pakai lilin," ucap Tiko.
Selain itu untuk menutupi biaya hidupnya, Ibu Eny juga sering kali menjual barang perabotan seperti jual pot kepada tetangganya lewat sebuah surat yang ia tulis.