Kaget! Terbongkar Roy Marten Sempat jadi Gelandangan & Pindah Agama
JagoDangdut – Aktor senior Roy Marten memang tak diragukan lagi kesuksesannya di industri hiburan Tanah Air. Sudah banyak sinetron dan film. Yang ia perankan, ternyata bakat aktingnya ini diturunkan ke anak-anaknya seperti Gading Marten. Tetapi ternyata banyak yang tak tahu jika Roy pindah agama dari Islam ke Kristen.
Roy Marten Akui Pernah Pindah Agama dan Jadi Gelandangan
- -
Tak banyak yang tahu kakek dari Gempita Nora Marten ini dulunya adalah seorang pemeluk agama Islam. Hal ini ia bongkar saat menjadi bintang tamu dalam podcast yang dipandu Helmi Yahya.
Disana Roy mengaku ia terlahir dari orang tua yang beda agama. Ayahnya merupakan seorang pemeluk agama Islam, sedangkan ibunya penganut agama Kristen. Roy Marten pun mengikuti ayahnya. Ia bahkan memiliki nama yang terkesan Islami dan soleh.
“Nama Saya Roy Wicaksono Abdul Salam. Abdul Salam itu bapak saya," ujar Roy Marten.
"Abdul Salam itu namanya Islam banget," tanya Helmi Yahya.
"Bapak saya itu semua muslim, dari keluarga muslim," kata Roy Marten.
Namun akhirnya Roy Marten justru mantap memutuskan pindah agama dari Islam ke Kristen. Keputusan ini ia lakukan dan kemudian bercerai dengan istri pertamanya, Farida Sabtijastuti. Roy bahkan mengaku sudah mantap dengan pilihannya itu. Sayangnya, sampai saat ini Roy Marten tidak pernah memberikan klarifikasi soal alasannya pindah agama. Ia hanya mengatakan bahwa keputusannya itu mantap dilakukan dan merasa baik-baik saja dengan hal tersebut.
Terlepas dari permasalahan keyakinannya, Roy Martendulunya sempat merasakan hidup susah. Ia disebut sempat menjadi gelandangan lantaran tak memiliki uang untuk membayar uang kosan. Hal ini berawal saat Roy Marten tak bisa mencari pekerjaan. Ia mengaku saat itu kondisinya sangat sulit untuk mencari pekerjaan.
“Gelandangan, kos gak bisa bayar kayak gitu di Grogol," terang Roy Marten.
Karena terlalu sulit mendapatkan pekerjaan dan tambahan biaya sehari-hari, Roy Marten memilih untuk mengajak berkelahi para sopir. Hal ini ia lakukan lantaran tak bisa membayar uang transportasi.
“Yah kita naik bus, ketika itu 10 perak itu pun tidak bisa membayar, jadi yaudah ajak aja berantem," tandas Roy Marten.