“Dangdut goes global. Itu masih jadi obsesi saya,” ungkap Rhoma Irama saat ditemui di kawasan Daan Mogot, Jakarta, belum lama ini.

Upaya untuk mengangkat dangdut sebagai warisan budaya dunia dimulai sejak akhir 2023, ketika Rhoma Irama memperjuangkan pengakuan dangdut sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di UNESCO.

Dengan dukungan pemerintah, termasuk DPR RI dan Kemenparekraf, ia menyusun program khusus untuk mencapai tujuan ini.

"Dangdut adalah musik yang sangat diminati. Sudah sepantasnya dangdut dijadikan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang diusulkan ke UNESCO," ujar Rhoma Irama pada Desember 2023.

Meskipun hingga kini perjuangan itu masih dalam proses dan belum membuahkan hasil, Rhoma tetap optimis.

Ia tak menyerah untuk memperjuangkan dangdut agar diakui dunia. Untuk itu, ia berencana membawa Soneta ke Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya memperkenalkan dangdut internasional.

Akan Perkenalkan Soneta di Amerika 

Sang Raja Dangdut mengungkapkan bahwa sebelumnya ia telah mendapat beberapa undangan tampil di luar negeri, termasuk dari Amerika.

Pada September 2021, Soneta bahkan diundang oleh Smithsonian, museum budaya terbesar di dunia, untuk tampil di Amerika Serikat. Sayangnya, rencana tersebut harus tertunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

“Kami memang sempat mendapat undangan dari Amerika, terutama dari Smithsonian. Mereka pernah mengundang Soneta di September 2021,” kenangnya.

Kini, Rhoma Irama berharap kesempatan untuk tampil di Amerika Serikat akan segera datang kembali. Rencana ini akan ia manfaatkan sepenuhnya untuk memperkenalkan dangdut kepada masyarakat internasional, terutama melalui panggung di Amerika.

“Mungkin nanti bisa terlaksana ya, setelah suasana benar-benar kondusif. Mungkin itu akan saya manfaatkan nanti,” pungkas Rhoma Irama.