Berkeliling Jawa Tengah dan Jawa Timur, Puguh lantas menemui banyak penyanyi Jawa untuk mendengarkan cerita mereka dalam menghidupi musik campursari. Ia lantas menarik satu benang merah yang menjadi ide utama dalam film Ambyar Mak Byar.
“Saya kemudian melakukan riset ke berbagai tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ketemu berbagai penyanyi, salah satunya mas Evan, kemudian ketemu Gilga, Happy, sebelumnya ketemu Ndarboy. Cukup banyak saya ketemu hingga risetnya kuat dan saya tau persis bagaimana mereka memulai karier mereka dan hampir semuanya seragam. Beberapa tidak direstui orang tuanya di musik, beberapa awalnya musiknya genre lain jadi campursari,” papar sang sutradara film Ambyar Mak Byar.
Setelah perjalanan panjang, ia juga menemukan satu kesimpulan bahwa banyak penggemar campursari yang berangkat dari kecintaan pada genre musik lain, namun di lain sisi tetap menjadikan campursari sebagai sarana mengekspresikan sisi ambyarnya masing-masing.
“Dan mungkin itu sebabnya bahwa penggemar campursari itu ternyata menurut riset saya tidak pure penggemar campursari, tapi mereka penggemar dari berbagai musik genre tapi ketika mereka sakit hati mereka akan nonton campursari. Jadi mereka akan jogetin kesakitan hati mereka sambil nonton konser,” tandasnya.