"Museum sastra kemarin ini sudah dirintis meskipun tidak melalui APBN tentu saja, kerja sama dgn komunitas," kata Fadli.
"Dalam hal ini, artefak dari para penulis, penyair, mesin tik, kacamata, tulisan tangannya, puisi-puisinya, drama-dramanya," lanjutnya.
Selain musik dan sastra, ia juga menyoroti tentang pentingnya museum tematik tentang sejarah peradaban Islam di Indonesia.
"Kalau situs candi dan lain-lain sudah banyak, tetapi sebagai negara muslim yang terbesar di dunia, kita belum mempunyai semacam museum peradaban Islam di Indonesia yang unik," ujar Fadli.
"Masuknya Islam ke Indonesia ini agak unik, khas, dan ada kerajaan-kerajaan, kesultanan-kesultanan, dari Samudera Pasai, Demak, Cirebon, wali songo, akulturasi budaya dengan budaya-budaya sebelumnya, ada wayang, keris, ini yang saya kira diperlukan dan kita perlu memikirkan ini," jelasnya.