Pada tanggal 5 Mei 2020, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Didi Kempot menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 7.30 wib d RS Kasih Ibu, Solo. Penyebab meninggalnya Didi Kempot sendiri diduga akibat kelelahan.
Memahami Musik Campursari Didi Kempot
- Amel
Musik Campursari, yang awalnya dianggap kuno, tidak marketable, dan terbatas pada wilayah Jawa, mengalami transformasi signifikan berkat Didi Kempot. Dalam mengeksplorasi perbedaan antara Campursari era Manthous dan Didi Kempot, terlihat bahwa Didi Kempot membawa nuansa musikal yang lebih segar dengan pendekatan pop-keroncong-dangdut. Tangga nada diatonis mayor maupun minor memberikan variasi baru pada Campursari, menjadikannya lebih inklusif dan mendapat penerimaan yang lebih luas.
Didi Kempot tidak hanya berinovasi dalam melodi, tetapi juga dalam penggunaan instrumen. Penggunaan keyboard, bass gitar, dan tambourine menggantikan beberapa instrumen tradisional Campursari, memberikan sentuhan modern yang lebih minimalis. Gaya performatifnya yang lebih casual dan busana yang fleksibel menggambarkan adaptasi musik Campursari ke dalam zaman modern.
Didi Kempot menciptakan berbagai lagu dengan tema utama tentang asmara. Lagu-lagu seperti "Sewu Kutha," "Layang Kangen," dan "Tatu" menjadi sangat populer. Namun, keunikan Didi Kempot terletak pada kemampuannya menggali berbagai tema, termasuk masalah sosial seperti dalam lagu "Sarintul," "Kuncung," dan "Aja Mudik." Keberagaman tema ini membuat musiknya lebih relevan dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.