"Ya setuju-setuju aja nggak ada masalah (artis dangdut dalam kampanye). Setujunya adalah, karena ini menjadi rezeki untuk para musisi dangdut tanah air yang sudah nggak dapet tempat di media-media penyiaran tapi bisa dapet di off air," kata Bedu di Kuningan, Jakarta Selatan (6/11/2023).
"Dan lagian juga dangdut menjadi budaya yang dekat dengan masyarakat kita. Artinya lebih mudah menyampaikan sebuah ide atau gagasan ketika dibarengi sama musik dangdut," sambungnya.
Pelawak itu memberikan contoh seperti apa yang Sunan Kalijaga lakukan untuk berdakwah. Di mana, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dengan menggunakan kesenian wayang kulit sebagai media dakwah.
"Kaya mungkin misalnya dulu Sunan Kalijaga dakwah Islam dipakein wayang, ini sekarang kampanye ide gagasan dibarengi sama musik dangdut, ya nggak ada bedanya lah," papar Bedu.
Meskipun begitu, Bedu berharap masyarakat bisa mendengarkan gagasan ide yang dibawa oleh para calon pemimpin. Sehingga Bedu berharap masyarakat bisa lebih fokus mendengar visi dan misi yang dibawa para calon pemimpin dalam kampanyenya.
"Itu kalau menurut saya sih buat daerah-daerah masih efektif sih ya. Cuman kalau di kota-kota besar ya perlu lebih fokus lagi untuk mendengar siapa calonnya, apa idenya apa visi misinya. Mungkin kalau di daerah-daerah orang dateng karena ada musik dangdutnya," tandas Bedu.