Jakarta - Artis dan juga komedian Harabdu Tohar atau yang akrab disapa Bedu juga telah terdaftar sebagai calon tetap anggota DPR RI pada pemilu 2024, untuk Dapil DKI Jakarta II dari partai Gerindra.
Baru-baru ini, Beddu mengungkapkan pandangannya soal kampanye politik yang diselenggarakan bersamaan dengan konser-konser dangdut. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Dangdut dalam Kampanye Politik
- Agung Hercules Instagram
Pergantian kepemimpinan politik di Indonesia akan kembali digelar pada tahun 2024 mendatang. Para calon pun sudah mulai melakukan promosi untuk masa kampanye yang akan digelar pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Penggunaan musik dangdut dalam kampanye politik tentunya sudah seperti tradisi di Indonesia. Dangdut sendiri dijadikan magnet dari partai politik untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka.
Bedu sama sekali tidak mempermasalahkan soal musik dangdut yang selalu dihadirkan saat masa kampanye politik. Selain menjadi ladang pekerjaan untuk para musisi-musisi dangdut, lewat dangdut masyarakat bisa lebih paham soal ide dan gagasan yang diusung calon.
"Ya setuju-setuju aja nggak ada masalah (artis dangdut dalam kampanye). Setujunya adalah, karena ini menjadi rezeki untuk para musisi dangdut tanah air yang sudah nggak dapet tempat di media-media penyiaran tapi bisa dapet di off air," kata Bedu di Kuningan, Jakarta Selatan (6/11/2023).
"Dan lagian juga dangdut menjadi budaya yang dekat dengan masyarakat kita. Artinya lebih mudah menyampaikan sebuah ide atau gagasan ketika dibarengi sama musik dangdut," sambungnya.
Pelawak itu memberikan contoh seperti apa yang Sunan Kalijaga lakukan untuk berdakwah. Di mana, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dengan menggunakan kesenian wayang kulit sebagai media dakwah.
"Kaya mungkin misalnya dulu Sunan Kalijaga dakwah Islam dipakein wayang, ini sekarang kampanye ide gagasan dibarengi sama musik dangdut, ya nggak ada bedanya lah," papar Bedu.
Meskipun begitu, Bedu berharap masyarakat bisa mendengarkan gagasan ide yang dibawa oleh para calon pemimpin. Sehingga Bedu berharap masyarakat bisa lebih fokus mendengar visi dan misi yang dibawa para calon pemimpin dalam kampanyenya.
"Itu kalau menurut saya sih buat daerah-daerah masih efektif sih ya. Cuman kalau di kota-kota besar ya perlu lebih fokus lagi untuk mendengar siapa calonnya, apa idenya apa visi misinya. Mungkin kalau di daerah-daerah orang dateng karena ada musik dangdutnya," tandas Bedu.