“Saat saraf mata gua rusak itu gua mulai percaya ‘apa jangan-jangan Tuhan itu ada’. Tadinya gua udah yakin (Tuhan) nggak ada,” kata Didit.
Ia pun mulai banyak mendengarkan ceramah dan motivasi Islami sehingga mantap pindah agama dan kini mualaf. Meski memilih agama Islam, ia tidak mengatakan bahwa agama lain itu jelek.
“Bukan berarti agama lain itu lebih jelek daripada apa yang gua pilih. Gua lebih merasa Islam lebih cocok sama kerangka berpikir gua sekarang,” pungkas Didit.