Lirik Lagu Dangdut Lirik Lagu Cindai – Iyeth Bustami

Lirik Lagu Cindai – Iyeth Bustami

Iyeth Bustami
Sumber :
Share :

JagoDangdut LirikCindai merupakan salah satu lagu Iyeth Bustami yang populer dan digemari para penikmat musiknya. Lagu dangdut Melayu tersebut dirilis pada tahun 2012 lalu dan termasuk dalam album Best of the Best Iyeth Bustami.

Lagu Cindai sendiri mulanya dibawakan oleh penyanyi dari negeri Jiran, Siti Nurhaliza. Lagu ini diciptakan oleh komposer Malaysia, Suhaimi Mohd Zain atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Ngah.

Lantas, seperti apa lirik lagu dangdut tersebut? Yuk simak lirik lagu Cindai yang dinyanyikan oleh Iyeth Bustami berikut ini!

Lirik Lagu Cindai

Bersama Matahari, yo

 

Cindailah mana tidak berkias

Jalinnya lalu rentah beribu

Bagailah mana hendak berhias

Cerminku retak seribu

 

Mendendam unggas liar di hutan

Jalan yang tinggal jangan berliku

Tilamku emas, cadarnya intan

Berbantal lengan tidurku

 

Hias cempaka kenanga tepian

Mekarnya kuntum nak idam kumbang

Puas kujaga si bunga impian

Gugurnya sebelum berkembang

 

Hendaklah, hendak, hendak kurasa (aduh, sayang)

Puncaknya gunung hendak ditawan

Tidaklah, tidak, tidak kudaya (aduh, sayang)

Tingginya tidak terlawan

 

Janganlah, jangan, jangan kuhiba (aduh, sayang)

Derita hati jangan dikenang

Bukanlah, bukan, bukan kupinta

Merajuk bukan berpanjangan

 

Akar beringin tidak berbatas

Cuma bersilang paut di tepi

Bidukku lilin, layarnya kertas

Seberang laut berapi

 

Gurindam lagu bergema takbir

Tiung bernyanyi pohonan jati

Bertanam tebu di pinggir bibir

Rebung berduri di hati

 

Laman memutih, pawana menerpa

Langit membiru, awan bertali

Bukan dirintih pada siapa

Menunggu sinarkan kembali

 

Hendaklah, hendak, hendak kurasa

Puncaknya gunung hendak ditawan (aduh, sayang)

Tidaklah, tidak, tidak kudaya

Tingginya tidak terlawan

 

Janganlah, jangan, jangan kuhiba (aduh, sayang)

Derita hati jangan dikenang

Bukanlah, bukan, bukan kupinta

Merajuk bukan berpanjangan

 

aduh, sayang

(Puncaknya gunung hendak kau tawan)

Tidaklah, ooh (tidaklah, tidak, tidak kau daya)

Tingginya tidak terlawan

 

aduh, sayang

(Derita hati jangan kau kenang)

Bukanlah, ooh (bukanlah, bukan, bukan kau pinta)

Merajuk bukan berpanjangan

Share :
Berita Terkait