JagoDangdut – Nama Aty Kodong sudah melekat di ingatan para penikmat musik dangdut tanah air. Bagaimana tidak, Ia punya cara bicara yang begitu khas. Tingkah jenakanya juga membuat orang tertarik. Dibalik itu semua, Aty punya cerita hidup menginspirasi. Perjuangan merubah nasib patut diacungi jempol.
Aty Kodong atau Aty Selayar memiliki nama lahir, Nur Aty. Biduan kelahiran, 25 Desember 1986 ini hidup sangat sederhana di Tongke-tongke, Sulawesi Selatan. Ia bersama ibunya menempati rumah panggung memprihatinkan. Bertekad membawa sang ibunda mencicipi kehidupan yang lebih baik, Aty mencoba peruntungan dengan ikut kontes dangdut D’Academy di tahun 2014.
Bermodalkan bakat suara merdu, Aty lolos audisi dan menjadi kontestan ajang tersebut. Babak demi babak telah dilewati Aty. Meski sempat mengalami naik turun dalam penampilan, Aty bertahan sampai menjadi grand finalis Dangdut Academy 2014. Pada babak grand final, Aty harus menerima dirinya menjadi runner up. Aty kalah dalam perolehan voting melalui sms atas Lesti Kejora.
Meski hanya menjadi juara 2, Aty tetap sukses berkarya. Ia telah mengeluarkan beberapa single. Aty juga sudah mempunyai jadwal manggung yang tak sedikit. Bahkan, Ia sudah bisa membeli rumah layak, mobil mewah, serta kebutuhan yang lain. Namun, kisah sedih pun mengiringi keberhasilan Aty dalam berkarier. Ia harus kehilangan seseorang yang menjadi semangatnya. Pada tahun 2015 silam, ibu dari Aty meninggal dunia.
Sadar hidup harus terus berlanjut, Aty kembali semangat menjalani hari dengan kesibukan bernyanyi. Sekarang, nasib seorang Aty Kodong sangat bagus. Ia sudah berkelimpahan harta, masih eksis sebagai biduan, mendapat banyak jadwal off air, serta terjun ke dunia bisnis. Melirik ke Instagram Aty, @aty_ratu_kodong Ia sering unggah penampakan sebuah tempat nongkrong yang tengah dibangun di kampung halaman.
Pada postingan terbaru, Aty pajang foto sudut cafe bernama, Anggun Coffee yang paling disukai. Lantaran, Aty dapat menyumbang suara emasnya di tempat tersebut. Diakui oleh wanita bertubuh subur ini, Ia sudah tidak sabar.