Jakarta - Memasuki tahun politik nama Rhoma Irama kerap menjadi magnet untuk para politis. Sang, Raja Dangdut itu sering kali didatangi para politik untuk bisa menambah suara pada Pemilu 2024.
Bahkan sejak akhir tahun 2022 silam, singgasana sang raja di Depok, Jawa Barat telah didatangi Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartato, Ketua Umum PPP, hingga Sandiaga Uno.
Hingga beberapa waktu lalu, di mana Rhoma Irama didatangi oleh Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres) nomor urut 1 pada Pemilu 2024.
Tentu saja, kedatangan para politisi ke Soneta Record tersebut menunjukkan bahwa Rhoma Irama masih memiliki magnet suara untuk pesta demokrasi di Indonesia.
Sebagai sosok yang melegenda di industri musik, tentu saja jejak pengaruhnya di dunia politik sudah ada sejak jaman Orde Baru. Berikut ini rekam jejak Rhoma Irama di dunia politik hingga menginfluence para penggemarnya dalam Pemilu 2024.
1. Jadi Juru Kampanye PPP dari Jalur Dangdut (1977)
Pemilu 1977 merupakan pesta demokrasi yang kedua kalinya dalam era pemerintahan Orde Baru. Golkar mendominasi sebagai peserta pemilu dengan strategi kampanye yang sering melibatkan artis-artis populer seperti Edy Soed, Bing Slamet, dan Bucuk Soeharto.