Jakarta – Dangdut menjadi salah satu kekayaan budaya musik Indonesia, telah menapaki perjalanan panjangnya sejak pertama kali muncul di Jakarta pada tahun 1960-an. Terus berkembang dan merambah masa, dangdut tetap memancarkan pesonanya hingga kini, memainkan peran penting dalam menyumbangkan keberagaman musik Indonesia.
Dangdut identik dengan cengkok atau karakteristik suara yang unik, membuat setiap penyanyi dangdut memiliki warna dan gaya bermusik yang berbeda. Lirik lagu dangdut, yang mudah dipahami, kerap membahas tentang percintaan. Hal ini membuatnya menjadi bentuk musik yang sangat terkait dengan perasaan sehari-hari pendengarnya.
Musik dangdut juga sangat terkait dengan warisan budaya Indonesia dan India, menciptakan harmoni yang indah. Tarian dangdut yang sering diiringi oleh goyangan semakin menambah kekayaan pengalaman ketika mendengarkan dan menyanyikan lagu dangdut. Seiring waktu, tarian ini bukan hanya menjadi ekspresi seni semata, tetapi juga elemen penting dalam penampilan panggung dan video musik.
- Instagram/ujungujungnyadangdut
Meskipun dangdut memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa ia menghadapi persaingan sengit dengan berbagai genre musik lain. Musik pop, reggae, hip-hop, jazz, blues, rock, electronic dance music (EDM), dan ballad menjadi pesaing yang tangguh. Selain itu, dampak globalisasi membawa lagu-lagu barat dan demam K-Pop, yang menambah warna persaingan di pasar musik Indonesia.
Namun, pandangan bahwa dangdut hanya sesuai untuk kalangan orang tua atau dianggap sebagai musik kampungan semakin terkikis oleh keberagaman dan kualitas yang ditawarkan oleh para seniman dangdut. Ternyata, musik ini tidak hanya untuk generasi tua, melainkan juga mencuri hati generasi muda dengan nuansa yang segar dan inovatif.
Didi Kempot, yang dikenal sebagai "The Godfather of Broken Heart," telah membuktikan bahwa dangdut mampu mencuri perhatian lintas generasi. Lewat lagu-lagu campur-sari, Didi Kempot berhasil memikat hati pendengar dari berbagai kalangan. Lagu-lagunya tidak hanya populer di kalangan penggemar dangdut tetapi juga mendapat sambutan positif dari mereka yang sebelumnya mungkin skeptis terhadap genre ini.