JagoDangdut – Siapa tak kenal dengan sang Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih. Banyak karya dan lagu sudah dirilisnya yang membuat banyak pecinta musik dangdut Tanah Air terpesona.
Lagu-lagu Elvy Sukaesih banyak diputar di sejumlah tempat seperti, acara resepsi, radio, acara musik dangdut dan lainnya. Berikut lagu-lagu Elvy Sukaesih yang banyak diminati oleh pecinta musik dangdut Tanah Air.
Sekedar informasi Elvi Sukaesih dikenal di luar negeri dan pernah tampil di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang. Ia juga pernah mendapat penghargaan sebagai Penyanyi Terbaik pada Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1980.
Sekuntum Mawar Merah
Penggalan Lirik:
Sekuntum mawar merah
Yang kauberikan kepadaku
Di malam itu
Ku mengerti apa maksudmu
Sampai kini kusimpan
Bunga pemberian darimu
Tiap kulihat
Ku terkenang pada dirimu
Kereta Malam
Penggalan Lirik:
Pernah sekali aku pergi
Dari Jakarta ke Surabaya
Untuk menengok Nenek di sana
Mengendarai kereta malam
Juk, gijak-gijuk, gijak-gijuk
Kereta berangkat
Juk, gijak-gijuk, gijak-gijuk
Hatiku gembira
Juk, gijak-gijuk, gijak-gijuk
Kereta berangkat
Juk, gijak-gijuk, gijak-gijuk
Hatiku gembira
Kebetulan malam itu
Cuacanya terang bulan
Ku melihat kiri-kanan
Hai, indahnya pemandangan
Tiada Guna
Penggalan Lirik:
"tiada mungkin kan bersemi, tiada mungkin kan berbunga walau engkau sirami, sudah tiada berarti pohon telah lama mati tiada guna rayuanmu, tiada guna cumbuanmu hati telah membeku, tak seperti dahulu janganlah merayuku jangan kau ucapkan cinta, ku tak mau mendengarnya aku sudah tak percaya akan adanya cinta cinta bagiku empedu, pahit meresap ke".
Bisik Bisik Tetangga
Penggalan Lirik:
Bisik-bisik tetangga
Kini mulai terdengar selalu di telinga
Hingga menusuk di hatiku
Bisik-bisik tetangga
Kini mulai terdengar selalu di telinga
Hingga menusuki hatiku
Mengapa engkau harus menyimpan
Sekuntum mawar merah di balik kelambu hitam?
Aduh, aduh, aduh
Aduh, aduh, aduh, a—duh
Aduh, aduh, aduh
Aduh, aduh, aduh, a—duh
Pecah Seribu
Penggalan Lirik:
Ha-ah-ah-ah-ah
Hu-uh-uh-uh-uh
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu