JagoDangdut – Penyanyi dangdut cantik, Fira Azahra bersama Ageng Music, merilis video musik cover versi live dari lagu 'Menyulam Kain yang Rapuh' pada tanggal 28 Mei 2024.
Lagu yang ditulis oleh Eko Saky ini menggambarkan perjuangan sia-sia seseorang dalam mempertahankan hubungan yang tidak sehat.
Fira Azahra Sajikan Lagu 'Menyulam Kain yang Rapuh'
- YouTube/Global Musik Era Digital
Lagu ini menceritakan tentang usaha yang sia-sia seperti menyulam kain yang rapuh atau mengharapkan hujan di tengah panas terik.
Pasangan yang diibaratkan sebagai cawan yang terluka, tidak pernah bisa terisi, dan akhirnya memutuskan untuk mengalah dan berhenti berharap karena pasangannya tidak akan berubah.
Penggalan lirik dari lagu tersebut mengungkapkan perasaan putus asa ini dengan jelas: "sudah cukup maaf yang aku berikan, namun tak jua menyadarkanmu, bila tubuh semakin terbungkus nafsu, hatimu pun semakin membatu."
Dalam video musik ini, Fira Azahra berhasil memberikan sentuhan baru dan segar pada lagu tersebut, diiringi oleh Ageng Music.
Penampilan Fira membawa kesan mendalam dan berhasil menyampaikan pesan lagu dengan sangat baik. Video musik ini mendapatkan respons positif dari penontonnya, dengan komentar yang beragam.
“hadir buat mbk Fira Azzahra feat Ageng Musik selalu Asyik,” tulis warganet.
“si cantiknya Jombang jare om Bams. masih bersama Ageng Musik, semakin asik,” timpal yang lain.
Lirik Lagu 'Menyulam Kain yang Rapuh'
Percuma
Percuma saja
Diriku menyulam
Kain yang rapuh
Untuk apa aku menyulam kain yang rapuh
Mengharap hujan jatuh di terik mentari
Engkaulah cawan yang terluka
Percuma harapkan isinya
Lautan pun aku tuangkan
Hausmu pun tak pernah sirna
Untuk apa aku menyulam kain yang rapuh
Mengharap hujan jatuh di terik mentari
Batu karang pun pecah karena badai
Apalagi hati rawan ini
Semut pun tak akan diam kau sakiti
Apalagi diriku ini
Sudah cukup maaf yang aku berikan
Namun tak jua menyadarkanmu
Bila tubuh semakin terbungkus nafsu
Hatimu pun semakin membatu
Kini biarlah aku yang mengalah
Agar engkau puas
Mengumbar nafsumu
Untuk apa aku menyulam kain yang rapuh
Mengharap hujan jatuh di terik mentari
Engkaulah cawan yang terluka
Percuma harapkan isinya
Lautan pun aku tuangkan
Hausmu pun tak pernah sirna
Untuk apa aku menyulam kain yang rapuh
Mengharap hujan jatuh di terik mentari