JagoDangdut – Beberapa sumber menjelaskan bahwa dangdut merupakan percampuran musik India dengan musik Melayu. 

Seiring berjalannya waktu, perkembangan musik dangdut di Indonesia turut mengikuti tren dan selera masyarakat, menghasilkan berbagai aliran musik dangdut yang berkolaborasi dengan genre musik lainnya. 

Aliran Musik Dangdut yang Jadi Sub Genre Dangdut

Dangdut Rock

Dangdut rock, salah satu sub-genre dangdut yang mencuri perhatian, pertama kali diperkenalkan oleh legenda dangdut Rhoma Irama. 

Dengan menyelipkan elemen rock khas Deep Purple pada unsur gitarnya, Rhoma Irama menciptakan harmoni yang unik. 

Penggunaan brass section dan lirik yang berfokus pada syiar agama Islam semakin memperkaya keunikan dangdut rock ini.

Kembali ke sorot panggung dengan booming lagu "Mbah Dukun" yang dibawakan oleh penyanyi Alam, dangdut rock mengukir kisah baru dalam penggabungan harmoni dangdut dengan elemen rock.

Dangdut Pop

Melambungnya musik pop di era 80-an memberikan dampak besar pada dunia dangdut. Sub-genre dangdut pop muncul dengan gaya yang kental pada musik pop, disulam bersama suara kendang yang khas dangdut. 

Penyanyi-penyanyi seperti Evi Tamala, Cici Faramida, dan Ayu Ting-Ting berhasil membawa harmoni pop ke dalam panggung dangdut.

Dangdut Remix atau Dangdut Disco

Mengikuti perkembangan musik hingga era 2000-an, dangdut remix atau dangdut disco menjadi sub-genre yang digemari. 

Kolaborasi dangdut dengan musik elektronik menghasilkan harmoni yang energetik dan sering menggema di klub-klub malam. 

Nama-nama seperti Neneng Anjarwati dan Cita Citata menjadi pionir dalam membawa harmoni elektronik ke dalam aliran dangdut.

Dangdut Koplo

Dangdut koplo, identik dengan daerah Pantura dan pesisir Pulau Jawa, menawarkan harmoni dengan tempo yang lebih cepat dari dangdut melayu. 

Dengan temponya yang menggelegar, dangdut koplo menjadi andalan di klub-klub malam khususnya di pinggiran kota. Harmoni yang terdengar semakin memperkaya khasanah musik dangdut Indonesia.