Diskusi ini menghadirkan para narasumber yang memiliki peran besar dalam industri musik dangdut, seperti Agi Sugiyanto, produser musik yang mendukung penuh pengakuan dangdut di kancah internasional. Yogi RPH, pencipta lagu hits “Lagi Syantik,” yang berharap diskusi ini bisa mempercepat proses pengakuan dangdut sebagai warisan dunia. Fitri Carlina, pedangdut internasional yang bangga dangdut telah menjadi identitas budaya Indonesia.
“Musik dangdut sudah saatnya mendapatkan pengakuan internasional. Saya bangga bisa menjadi bagian dari langkah ini,” ujar Fitri Carlina.
Selain itu, kehadiran tokoh penting seperti Raja Dangdut Rhoma Irama juga dinilai penting untuk memperkuat diskusi. Rhoma Irama diketahui sebagai salah satu penggagas awal pengajuan musik dangdut ke UNESCO.
Dangdut, dengan irama koplo dan lirik yang menyentuh hati, telah menjadi ciri khas budaya Indonesia. Musik ini dikenal luas, tidak hanya di Tanah Air tetapi juga di berbagai negara. Bahkan, pedangdut seperti Fitri Carlina telah berhasil membawa dangdut ke panggung internasional, memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat dunia.
Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian para pemangku kebijakan, termasuk Menteri Kebudayaan RI, yang direncanakan menjadi keynote speaker. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan proses pengakuan UNESCO dapat lebih dipercepat.
Pengakuan ini tidak hanya penting bagi musik dangdut, tetapi juga untuk memperkuat citra budaya Indonesia di kancah global. Seperti yang disampaikan Fitri Carlina, “Dangdut bukan hanya musik, tetapi juga warisan bangsa yang layak diapresiasi dunia.”